Selasa, 15 Juni 2010

Mengupas buku bundel Perjalanan Musafir

Buku seri pertama: Perjalanan seorang Musafir,  Judul Asli: The Pilgrim's Progress, John Bunyan

Buku cerita bergambar seri satu dan dua ini disarikan dari penulisan John Bunyan di penjara Bedford Inggris. Beliau dipenjarakan sebagai akibat dari kesetiaannya mengabarkan Injil. Cerita tersebut berasal dari mimpinya semasa dalam penahanan di penjara tersebut.



Buku ini mengisahkan bagaimana awal perjalanan seorang laki-laki yang bernama Tanpa pengasihan dan bagaimana ia berubah nama menjadi Kristen. Selengkapnya buku tersebut bercerita bagaimana kisah perjalanannya menemukan jalan keselamatan kekal sampai akhirnya ia masuk dalam Kota Sion yang kekal. Ia pun mengalami penolakan dari keluarga dan kota tempat tinggalnya. Bersyukur, ia mendapatkan teman-teman yang menolong, menasihati dan mengarahkan dia selama perjalanan, walaupun juga ada banyak penyesat, godaan dan halangan yang berusaha menyerongkan dia dari perjalanan menuju kota Sion. Dalam perjalanan, mereka menemukan tempat-tempat peristirahatan yang disediakan oleh Penguasa Kota Sion, namun tak jarang juga si Kristen harus tetap berjalan, tidak menghiraukan orang lain yang bisa menyesatkan mereka, bahkan berperang melawan musuh yang menghalangi perjalanan mereka, seperti si Apolion. Kisah buku ini diakhiri dengan berhasilnya dia masuk ke kota Sion dan disambut oleh Penguasa Kota Sion, walaupun dia sempat kehilangan harapan. Poin utama dari buku ini adalah Menerima Keselamatan bukanlah akhir dari hidup kita, tapi awal dari perjalanan menuju Kekekalan. Akan banyak godaan, kesengsaraan, penghalang dan orang-orang yang akan kita temui semasa perjalanan yang mengalihkan kita dari jalan menuju Kekekalan. Kelihatannya itulah maksud utama Tuhan memberikan mimpi kepada John Bunyan, agar John Bunyan tetap setia dan penuh harap sampai akhirnya.


Seri kedua dari kelanjutan buku ini adalah Ikut Musafir( Children's Pilgrim's Progress). 

Buku tersebut menceritakan akhirnya si Kristen telah tiba di kota Sion, dan keluarga Kristen menangisi jasad tubuhnya. Dari situlah, istrinya, bernama Kristiana sadar mengakui kebenaran yang dikatakan suaminya, di samping itu ia juga bermimpi bahwa dosanya begitu besar . Besoknya, ia mendapat surat panggilan dari Raja Alam Raya, Penguasa Kota Sion, yang mengundangnya dan keluarganya ke sana. Dalam perjalanan, Kristiana dan keluarganya disertai dengan beberapa orang yang luar biasa, seperti si Kasih setiawati dan si Jiwa besar yang mengiringi hampir seluruh perjalanan mereka. Si Jiwa besar sebagai pengawal yang luar biasa dengan gagah berani menyingkirkan dan membunuh penghalang-penghalang seperti si Raksasa pemilik dua singa dan si Raksasa aniaya .

Tokoh-tokoh di cerita tersebut mempunyai nama-nama yang mewakili karakter dan sikap hatinya, seperti si degil, si penurut, si penuh harap, si setiawan, juru tolong, perkasa kebenaran, tobat mutlak, si serba takut, raksasa putus asa dan si omong besar. Namun, dalam perjalanan saya mengikut Tuhan, saya mengerti bahwa Tuhan kadang memberikan mimpi yang sangat dalam maknanya, maka dari itu saya berusaha memahami maksud Tuhan di balik setiap halaman dari buku tersebut, dan sungguh saya temukan hal-hal yang menarik sekali. Beberapa di antaranya :
  • Sebagai anak Tuhan, sadarilah bahwa mendapatkan keselamatan bukanlah akhir dari hidup kita, melainkan awal dari perjalanan menuju kekekalan. Kelihatannya John Bunyan menyadari bahwa ada begitu banyak penghalang yang bisa "menghilangkan" keselamatan manusia, dan diperlukan ketekunan serta kemenangan demi kemenangan untuk menuju kepada kesempurnaan.
  • Seperti si Kristen yang ditemani oleh si Setiawan dan si Penuh harap, maka dalam perjalanan kita sebagai anak Tuhan, milikilah karakter setia sampai mati dan penuh pengharapan. John Bunyan menyadari bahwa sejak lama, kekristenan mengalami aniaya dan halangan yang memadamkan iman, namun anak-anak Tuhan harus tetap setia dan penuh pengharapan kepada Kristus.
  • Jangan meremehkan dan mendahului karakter setia dan penuh harap sebagai teman kita, karna segera kita akan tersandung dan tidak mampu bangkit lagi.
  • Ketika kita diselamatkan oleh salib dan dimateraikan oleh Darah Yesus dan Roh Kudus, maka sejak itu kita adalah musuh iblis setiap saat, maka dari itu tetap berjaga dan kenakanlah selengkap senjata Allah senantiasa.
  • Suatu ketika si Kristen dan si penuh harap ditangkap, dianiaya dan dikurung oleh Raksasa putus asa di Istana Bimbang, karna kesalahan mereka sendiri. Namun setelah sekian lama dikurung dan dipukuli, barulah mereka menyadari bahwa di kantong si Kristen ada kunci *Janji Ilahi* yang bisa melepaskan belenggu dan membuka semua pintu Istana Bimbang tersebut. Ketika kita mengalami perasaan putus asa dan ciut iman, gunakan segera kunci *Janji Ilahi* dan jangan tunggu lama lagi, segera keluar.
  • Mintalah kepada Tuhan agar kita memiliki jiwa besar dalam perjalanan kita menuju ke kota Sion. Dengan jiwa besar, kita bisa melewati segala rintangan dan musuh yang menghalangi kita. Jiwa besar atau hati besar adalah karakter yang membuat kita tidak mudah mengalami kepahitan, putus asa dan kekecewaan dalam hidup ini.
  • Dalam peperangan rohani yang sengit melawan "ular tua ganas" dan raksasa-raksasa rohani, kita perlu memiliki karakter jiwa besar, pertobatan sejati, kekudusan, kasih sesama dan penyesalan sungguh-sungguh akan dosa. Ada alasan kenapa Paulus menuliskan terlebih dahulu tentang kesatuan jemaat, kasih Kristus sebagai dasar, ketaatan dan kasih sebelum menuliskan tentang perlengkapan senjata Allah, karena kita tidak bisa berperang dengan kasih dan otoritas Ilahi sebelum kita memprioritaskan kesatuan jemaat, memiliki karakter taat dan tunduk serta Kasih Kristus yg mengikat.
  • Sadarilah peperangan rohani itu kadang membutuhkan waktu yang lama, sampai apa yang terikat/terlepas di alam roh, terikat/terlepas di bumi.
  • Ketika kita mendapatkan ketakutan, pilu lara, tawar hati atau kaki yang mulai goyah dalam perjalanan kita, tambahkan karakter perkasa kebenaran untuk mengiring kita sampai akhirnya. Dengan berpegang pada Firman Tuhan, kita menjadi bangkit dan perkasa dalam kebenaran. Firman Tuhan menghidupkan dan menang dengan kita.

Dua buku ini sudah pernah saya punya dan baca berulang kali ketika saya masih berada di kelas SD. Jujur, selain karna teladan ayah saya, buku ini dipakai Tuhan untuk mengundang saya menerima Jalan Keselamatan. Ilustrasi buku tersebut diadaptasi oleh kreatifitas, budaya dan bangsa setempat (walaupun begitu tidak mengurangi isi cerita sesungguhnya). Ilustrasi versi luar Indonesia lebih seram dan kesannya lebih keren :) , sedangkan ilustrasi versi Indonesia lebih ke arah tahun 1980-1990an tidak seram.

Saya membeli kembali buku tersebut yang sekarang sudah dibundel menjadi 1 buku saja seharga : Rp33.000,-. Saya membelinya di Toko Buku Immanuel Surabaya. Buku ini sangat saya rekomendasikan kepada Anda semuanya karena buku bergambar ini akan menyadarkan kita akan arti perjalanan kekristenan sesungguhnya; Namun satu hal yang harus saya garis bawahi bahwa Kekristenan bukan sekedar agama, karna Tuhan Yesus datang ke dunia tidak membawa agama, tapi Kasih dan Keselamatan buat kita semua. Buat saya pribadi, kekristenan adalah gaya hidup yang harus dipertahankan dan tidak tergantikan oleh arus dunia ini sampai menuju pada kekekalan. Amin

5 komentar:

  1. Mengingatkan masa2 sekolah minggu

    BalasHapus
  2. waktu kecil saya punya, banyak adegan yang bikin saya nangis, setelah itu doa minta ampun

    BalasHapus
  3. Saya sudah baca buku ini waktu kelas I SMP. 3 Seri bergambar dibelikan ayah saya. Sayang sekali dipinjam orang dan tercecer hilang. Dimanakah dapat membelinya yang Seri bergambar, berbahasa Indonesia.

    BalasHapus
  4. Dimana bisa membeli buku tsb yang baru nya.

    BalasHapus
  5. Saya sangat suka tulisannya terimakasih sudah menulis tulisan ini, sangat mengispirasi saya

    BalasHapus