Kamis, 08 Juli 2010

Kesesakan hatiku

Kemarin malam, aku belajar tentang suatu hal yang menarik dari Ayahku, namun sungguh menegurku . Setiap kita sebenarnya adalah pemain dalam karya agungNya yang besar. Sejak dari semula bahkan sebelum kita dibentuk di rahim ibu kita, Dia sudah mengenal dan menetapkan dengan tepat dan pasti akan jadi apa kita nanti di tanganNya. Namun, ada saja yang membuat kita tidak mencapai sasaran yang Tuhan tetapkan dari mulanya. Ada saja yang membuat Tuhan bersedih hati karena sikap hati kita.





Tuhan telah berkata kepada Abram bahwa akan ada suatu masa ketika keturunannya akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, mereka akan diperbudak 400 tahun lamanya, namun tidak hanya itu, Dia berkata bahwa bangsa yang memperbudak keturunan Abraham akan dihukumNya, bahkan mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak. Dia pun mengatakan apa alasanNya melakukan itu semua (Kejadian 15:13-16). Tuhan pun berkata kembali namun kepada Yakub di saat ia dan keluarganya akan mengungsi dari Kanaan ke Mesir , bahwa Israel akan menjadi bangsa yang besar di Mesir. Tuhan bahkan berjanji bahwa Dia yang menyertai Israel ke Mesir, maka Dia juga yang akan membawa Israel kembali ke tanah Kanaan (Kejadian 46:2-4). Dia sudah menyatakan RancanganNya dan JanjiNya sejak dahulu sebelum Israel benar-benar ditindas oleh Mesir. Setelah apa yang Dia katakan tepat dan sungguh terjadi, ia memanggil hambaNya, Musa untuk melepaskan Israel dari perbudakan Mesir dan membawa Israel kembali ke tanah yang telah diberikanNya. Namun, sayangnya banyak keturunan Israel telah berubah setia, sehingga sejumlah besar dari mereka akhirnya gagal dan tidak boleh masuk ke tanah Kanaan.

Ulangan 32:9-19 Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia. Dibuat-Nya dia berkendaraan mengatasi bukit-bukit di bumi, dan memakan hasil dari ladang; dibuat-Nya dia mengisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras, dadih dari lembu sapi dan susu kambing domba, dengan lemak anak-anak domba; dan domba-domba jantan dari Basan dan kambing-kambing jantan, dengan gandum yang terbaik; juga darah buah anggur yang berbuih engkau minum.  Lalu menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke belakang, --bertambah gemuk engkau, gendut dan tambun--dan ia meninggalkan Allah yang telah menjadikan dia, ia memandang rendah gunung batu keselamatannya. Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian,mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah, kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar. Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kaulalaikan, dan telah kaulupakan Allah yang melahirkan engkau. Ketika TUHAN melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan

Mereka telah membuat Tuhan sangat bersedih karena sikap hati mereka yang melupakan bahkan menolak keberadaanNya sebagai Allah.

Aku dan bangsaku telah membuat Tuhan bersedih

Beberapa hari ini, aku merasakan betapa tertekannya jiwaku akan banyak hal. Ketika aku cermati apa yang Tuhan katakan kepada Abram dan Yakub, saat itu jujur aku menangis. Aku sadar betapa tidak percayanya aku kepada Ayahku. Aku melupakan kedaulatan Tuhanku atas hidup ini, atas bangsa ini, atas teman-temanku, gereja, keluargaku, masa depanku, bahkan atas pekerjaanku. Mengapa hatiku dan pikiranku begitu jahat kepadaNya? Apakah memang tidak ada yang baik dari hidupku yang bisa memuliakan Dia? Kadang memang tidak semua dalam hidup ini kita bisa mengerti dengan jelas maksud Tuhan, namun beratnya tekanan membuat aku lupa kehadiran dan kedaulatanNya. Aku lupa kalau aku berada dalam skenario Allah. Aku sedikitnya merasakan betapa sakitnya hati Tuhan melihat anak-anakNya (termasuk aku), bahkan orang-orang lain yang menolakNya. Alkitab yang diperdebatkan keasliannya oleh "saudara" kita. Begitu banyak orang "pintar" yang terus berusaha siang dan malam mengoreksi ayat demi ayat di Alkitab, berusaha menemukan kesalahan-kesalahan untuk menentang Alkitab dan Tuhan Yesus. "Apakah Yesus itu Tuhan, bukankah Dia hanya seorang nabi?" "Apakah Alkitab itu suci, mengapa begitu banyak ayat yang berisi percabulan dan kekejaman, mengapa banyak ayat yang seakan mematahkan ayat-ayat lainnya?" Aku pun sama seperti mereka yang menolak keberadaanNya sebagai Tuhan, walaupun secara tidak langsung. Ketika kita, anak-anak kesayanganNya meragukan masa depan kita berarti sebenarnya kita menolak Dia yang berkuasa memberi kita kelimpahan. Ketika kita melihat betapa besarnya masalah kita, berarti kita sedang melihat betapa kecilnya kuasa Tuhan kita. Banyak pula anak-anakNya yang menolak nasehatNya dan memilih jalannya sendiri. Banyak pula anak-anakNya yang mengeraskan hatinya dan tidak lagi mau dilembutkan hatinya. Ada juga yang mundur dan hilang dari kasihNya, karena memilih cinta-cinta dari dunia.

Tuhan Yesus, ampuni Max. Max telah membuat Roh Kudus berduka, karena sikap hati Max yang salah kepada Tuhan.
Ayah, ampuni dan tolonglah Max mengerti hatiMu, walaupun Max tidak mengerti jalan pikiranMu yang luas. Max rindu diliputi kasih dan pengenalan akan Engkau, Ayah.
Roh Kudus, tolong Max mengerti siapa Tuhan Yesus sesungguhnya dalam hidup Max. Nyatakan PribadiNya dalam hidup Max. Ingatkan Max akan FirmanNya. Jangan biarkan Max lepas dari perhatian Ayah.
Persiapkan aku, Tuhan, dalam segalanya yang menurut Tuhan perlu sebagaimana Tuhan memilih Max untuk suatu tujuan.

Sebuah lagu yang seharusnya menyadarkan kita akan betapa besar KasihNya melebihi apa pun :



Lirik lagu :

Aku bersyukur kepadaMu
Oleh karena kejadianku
Yang dahsyat dan ajaib

Kau ciptakanku sesuai gambaranMu
Engkau mengenalku luar dan dalam
Jiwaku pun tahu

Kau tlah pilihku sebelum ku lahir
Dalam kitabMu semua tertulis
Hari di depanku

Kau tlah pilihku jadi biji mataMu
KesayanganMu Tuhan Allahku
Kau tlah pilihku

0 comments:

Posting Komentar