Kamis, 30 September 2010

Belajar dari Kaleb yang rohnya beda

Bilangan 14: 24 Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya ("he has a different spirit " - Amplified bible) dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.

Kaleb (yang arti namanya adalah gagah berani, bergerak dengan kecepatan dan kekuatan yang besar), berasal dari suku Yehuda, dia adalah anak dari Yefune. Nama Kaleb pertama kali disebutkan ketika ia dipilih sebagai salah satu dari 12 pengintai yang ditugaskan untuk memantau dan melaporkan keadaan tanah Kanaan, geografis, kekayaan alam bahkan keadaan musuh yang menempati daerah tersebut ( Bilangan 13:17-20).

Hanya laporan Kaleb dan Yosualah yang gigih menyatakan ketetapan Firman Tuhan, walaupun secara mata jasmani ( secara fakta) musuh memang lebih kuat, terlatih dan berpostur tubuh raksasa daripada mereka sendiri. Karena iman mereka, Tuhan memberkati dan menyatakan bahwa hanya kedua orang tersebut saja yang berhak memperoleh bagian dari tanah perjanjianNya dan para pengintai lainnya dibinasakan karena ketidakpercayaan mereka.

Rabu, 29 September 2010

No Higher Calling

by Jonathan Butler

Tiada suatu hal lain yang lebih indah dan mulia, selain duduk berlutut di hadapan tahtaNya, kita menyembah dan mencari wajahNYA. Bukan kekayaan dunia yang kita kejar, bukan kebahagiaan semu yang ingin kita raih, bukan pengakuan dari manusia yang kita mau, tapi senantiasa tinggal dalam hadiratNya, semeja dengan DIA, bercakap-cakap dengan DIA. wow...it's amazing !!!

Kamis, 23 September 2010

Tujuh Ciri Pria Tidak Dewasa (3-end)

Disadur dari buku yang ditulis oleh Ir. Eddy Leo, M.Th

REFLEKSI Menjadi Pria Dewasa
  • “Hidup ini ditentukan oleh pilihan-pilihan kita dan dibangun oleh perkataan kita”
Keberanian moral membedakan antara laki-laki dan anak-anak. Hal itulah yang membuat beberapa lelaki sukses, sementara mereka yang tidak memilikinya gagal.
Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata…, merasa…, berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu ( I Kor 13:11)

Prinsip yang Tuhan berikan untuk bertumbuh dewasa, yaitu MENINGGALKAN CARA HIDUP KANAK KANAK, TINGGALKAN PIKIRAN, PERASAAN DAN PERKATAAN KANAK KANAK. Dengan perkataan lain, diperlukan proses pembapaan ulang. Proses pemuridan pria.
Semua konflik yang dialami oleh orang-orang tua adalah konflik masa muda yang belum pernah terselesaikan. Pria perlu merendahkan hati untuk menerima proses pembapaan kembali agar konflik-konflik masa lalu dapat diselesaikan.

Tujuh Ciri Pria Tidak Dewasa (2)

Disadur dari buku yang ditulis oleh Ir. Eddy Leo, M.Th

CIRI#4—TIDAK TEPAT JANJI
  • Perkataan seorang pria adalah ukuran dari karakternya.
  • Perkataan anda membuktikan kepriaan anda, kepriaan anda membuktikan perkataan anda.
  • Anak-anak tidak akan selalu mendengarkan anda, mereka akan selalu meniru anda.
Apakah anda seorang pria yang selalu tepat janji? Seorang pria yang masih kanak-kanak, dia tidak tepat janji atau tidak melakukan apa yang dia katakan. Itulah ciri pria yang belum dewasa. Jika anda ingin mengetahui apakah anda dewasa/tidak, ujilah diri anda sendiri.

Allah sangat memperhatikan firmanNya. Allah dan firmanNya adalah satu (Yoh 1:1). Yeremia 1:12 ”…Aku siap sedia untuk melaksanakan FirmanKu”. Allah memastikan firmanNya digenapi. Mengapa Nama Yesus bisa dipercaya? Karena apa yang Yesus katakan sudah digenapi olehNya. Itu sebabnya kita percaya terhadap Nama Yesus. Bahkan Dia menyertai perkataanNya dengan sumpah (Kel 6:8).

Seperti Allah sama dengan firmanNya, begitu juga pria sama dengan perkataanNya. Nama baik seorang pria tergantung pada penggenapan kata-kata pria tersebut. Semakin banyak penggenapan dari perkataan yang kita ucapkan, sebesar itulah kemaksimalan seorang pria. Berapa sering anda menepati janji anda ?

Tujuh Ciri Pria Tidak Dewasa (1)

Disadur dari buku yang ditulis oleh Ir. Eddy Leo, M.Th

Anak Kecil vs. Pria Dewasa
  • Kedewasaan seorang pria tidak diukur dari umur, tetapi dari penerimaan akan tanggung jawab.
  • Kesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Kristus adalah hal yang sama.
Pengalaman dalam kehidupan keluarga membuktikan bahwa penyebab utama hancurnya sebuah keluarga adalah ketiadaan bapa. Hari-hari ini generasi kita telah mengalami kutuk karena ketiadaan bapa (Maleakhi 4: 6).  Masalah narkoba, homoseks, lesbian, perceraian dan aborsi merupakan kutuk yang sangat sulit dipatahkan. Kutuk hanya dapat dipatahkan kalau muncul bapa-bapa di dalam keluarga, gereja dan masyarakat. Tetapi mengapa belum ada juga bapa-bapa yang muncul ? Jawabannya sangatlah sederhana! Karena pria-pria belum cukup dewasa secara mental dan spiritual.

Ed Cole, Bapa kegerakan Pria Sejati.  Pendiri Christian Men’s Network berkata, “Kedewasaan tidak diukur dari umur, tetapi dari penerimaan akan tanggung jawab”. Saat ini, ada begitu banyak pria yang secara umur sudah dewasa tetapi secara mental belum bisa dikatakan dewasa. Banyak pria belum dapat menjadi figur seperti yang Tuhan inginkan. Tuhan rindu agar setiap pria menjadi dewasa dan bertumbuh ke arah kepenuhan Kristus. Tetapi, kenyataannya banyak pria yang walaupun usianya sudah dewasa, tetapi sifatnya masih seperti anak kecil. Sifat kekanak-kanakan seseorang menunjukkan ketidakdewasaan orang itu. Sebab usia seseorang tidak menjamin apakah seseorang sudah dewasa atau tidak. Sebenarnya apa dan bagaimana ukuran pria yang dewasa di dalam Kristus ?

Di sini akan dijelaskan tentang 7 ciri seorang anak kecil yang dapat menunjukkan ketidakdewasaan seorang pria. Allah rindu agar setelah seseorang mengerti ciri-ciri dari ketidakdewasaan seoarang pria, ia dapat mengambil keputusan untuk membuang ciri-ciri itu dalam kehidupannya supaya menjadi seorang pria maksimal.

Menjadi laki-laki adalah masalah kelahiran. Menjadi pria sejati adalah masalah pilihan.

Rabu, 22 September 2010

Rahasia tersembunyi dari peperangan rohani di lembah

I Samuel 17:3 Orang Filistin berdiri di bukit sebelah sini dan orang Israel berdiri di bukit sebelah sana, dan lembah ada di antara mereka.

Anda merasa berada di lembah rohani sekarang? Anda merasa susah melewati perjalanan hidup sekarang ini, karena terlalu dalam atau terlalu tinggi?  Anda merasakan ketakutan dan keraguan di hidup anda saat berjalan melaluinya? Anda merasakan dikepung, diserang oleh musuh di lembah itu? 

Simak kebenaran yang tersembunyi dari lembah-lembah yang harus kita lalui.

Kamis, 16 September 2010

Mempercayai waktu Tuhan

Berkaitan dengan artikel Stop bantu Tuhan genapi JanjiNya, saya rindu membahasnya kembali dengan lebih sederhana agar pesan Tuhan dapat disampaikan dengan mudah.

Sifat alami manusia cenderung untuk ingin segala sesuatu ada secara instan atau saat ini juga. Tergesa-gesa dan tidak sabar; kita ingin semua itu dipenuhi segera. Tetapi kita harus mengerti bahwa Tuhan punya waktu tertentu untuk menjawab doa-doa kita dan kerinduan kita.. Sebenarnya, dapat ditegaskan bahwa tidak peduli betapa pun buruknya kita menginginkannya segera, tidak peduli seberapa pun seringnya kita berdoa dan memohon kepada Tuhan, itu tidak akan mengubah waktu tertentuNya.

Karena kita tidak mengerti waktu Tuhan, kita hidup dengan rasa marah dan frustasi, dengan mempertanyakan kapan Tuhan melakukan sesuatu. Sebaliknya jika kita memahami waktu Tuhan yang tepat buat kita, kita tidak akan hidup dalam tekanan dan kecemasan. Kita dapat bersantai dan lebih tenang karena Tuhan memegang kendali, dan pada saat yang tepat. Ia akan mewujudkannya berdasarkan kedaulatan dan keputusanNya yang terbaik buat kita. Mempercayai waktu Tuhan itu sama dengan mempercayai keputusanNya yang nantinya DIA perbuat. Apakah kita mempercayai bahwa Tuhan Ayah kita itu baik dan tidak ada kecurangan padaNya? Kita percaya bahwa Tuhan itu Juruselamat kita, tapi apakah kita sungguh-sungguh mempercayai DIA sebagai Tuhan Allah dan Raja yang berdaulat atas sgala ciptaanNYA?
Yakobus  1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

Belajarlah memiliki kedalaman iman yang lebih. Belajar lebih santai dan tidak tegang dlm kehidupan. Belajar lebih tenang dalam menghadapi masalah di skitar kita. Belajar menaruh beban pikiran di bawah kaki Tuhan dan lanjutkan kehidupan anda dengan sikap hati dan pikiran yang berbeda. Sbagai Ayah yang berdaulat, DIA tdk pernah tinggal diam. DIA bekerja bahkan dalam hal sekecil apapun. MEYAKINI DIA tetap bekerja walaupun mata jasmani belum melihat perubahan. YAKINILAH bahwa keputusan yang DIA perbuat di waktu yang tepat itu terbaik buat kita. Jangan frustasi saat Tuhan belum menjawab dan saat jawaban Tuhan ternyata berbeda dengan keinginan doa kita !

Kita akan belajar dari karakter seorang yang dikatakan sebagai orang yang berkenan kepadaNYA, Daud. DIA pernah mengalami kegagalan dalam mengikut Tuhan. Dia jatuh dalam dosa yang fatal, dosa konspirasi rancangan pembunuhan dan perselingkuhan yang pasti membuat jatuh harga dirinya sebagai raja. Dia sudah bertobat dan mengakui kesalahannya, namun hukuman telah dijatuhkan bahwa anak hasil perselingkuhannya itu harus meninggal.

Selasa, 14 September 2010

Rela dihajar Tuhan

Yeremia 5:15-19 Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan suatu bangsa dari jauh menyerang kamu, hai kaum Israel, demikianlah firman TUHAN, . . . Mereka akan memakan habis hasil tuaianmu dan makananmu, akan memakan habis anak-anakmu lelaki dan perempuan, akan memakan habis kambing dombamu dan lembu sapimu, akan memakan habis pohon anggurmu dan pohon aramu, akan menghancurkan dengan pedang kota-kotamu yang berkubu, yang kauandalkan." "Tetapi pada waktu itupun juga, demikianlah firman TUHAN, Aku tidak akan membuat kamu habis lenyap. . . Seperti kamu meninggalkan Aku dan memperhambakan diri kepada allah asing di negerimu, demikianlah kamu akan memperhambakan diri kepada orang-orang asing di suatu negeri yang bukan negerimu."

Yeremia 21:8-10. Tetapi kepada bangsa ini haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menghadapkan kepada kamu jalan kehidupan dan jalan kematian. Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini dan menyerahkan diri kepada orang-orang Kasdim yang mengepung kamu, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya. . . Kota ini akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel yang akan membakarnya habis dengan api."

Yeremia 27:6-11 Dan sekarang, Aku menyerahkan segala negeri ini ke dalam tangan hamba-Ku, yakni Nebukadnezar, raja Babel; juga binatang di padang telah Kuserahkan supaya tunduk kepadanya. . . .  Tetapi bangsa yang mau menaruh tengkuknya ke bawah kuk raja Babel dan yang takluk kepadanya, maka mereka akan Kubiarkan di atas tanahnya, demikianlah firman TUHAN, dan mereka akan mengolahnya dan diam di sana."

Rabu, 08 September 2010

Kejatuhan Haman yang tidak lapang hati

Ester 5: 9-14 Pada hari itu keluarlah Haman dengan hati riang dan gembira; tetapi ketika Haman melihat Mordekhai ada di pintu gerbang istana raja, tidak bangkit dan tidak bergerak menghormati dia, maka sangat panaslah hati Haman kepada Mordekhai. Tetapi Haman menahan hatinya, lalu pulanglah ia ke rumahnya dan menyuruh datang sahabat-sahabatnya dan Zeresh, isterinya. Maka Haman menceriterakan kepada mereka itu besarnya kekayaannya, banyaknya anaknya laki-laki, dan segala kebesaran yang diberikan raja kepadanya serta kenaikan pangkatnya di atas para pembesar dan pegawai raja. Lagi kata Haman: "Tambahan pula tiada seorangpun diminta oleh Ester, sang ratu, untuk datang bersama-sama dengan raja ke perjamuan yang diadakannya, kecuali aku; dan untuk besokpun aku diundangnya bersama-sama dengan raja. Akan tetapi semuanya itu tidak berguna bagiku, selama aku masih melihat si Mordekhai, si Yahudi itu, duduk di pintu gerbang istana raja." Lalu kata Zeresh, isterinya, dan semua sahabatnya kepadanya: "Suruhlah orang membuat tiang yang tingginya lima puluh hasta, dan persembahkanlah besok pagi kepada raja, supaya Mordekhai disulakan orang pada tiang itu; . . .

Memiliki hati yang lapang, yang biasa disebut juga dengan lapang dada atau berjiwa besar, merupakan sikap hati yang mau dipenuhi dengan buah Roh Kudus. Efesus 5:22- buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri... Orang yang lapang hati adalah orang yang mau belajar menstabilkan emosinya (Amsal 16: 32), mau hidup dalam damai sjahtra Allah (Filipi 4:7; Yoh 14:27), memilih untuk hidup dalam pikiran yang benar dan suci (Filipi 4: 8), serta merupakan orang yang mau hidup dalam kesatuan, persahabatan serta kemenangan di dalam Tuhan.

Senin, 06 September 2010

Jatuh karena dosa kemunafikan dan dosa kompromi

"Ada seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan di Amerika untuk bersaksi dan berkhotbah ke mana-mana bahkan di televisi, namun ia suka mengoleksi foto-foto perempuan telanjang di komputernya. Tidak ada orang yang tahu, bahkan istrinya tidak tahu. Dia pikir itu tidak apa-apa, karena itu hanya untuk dilihat oleh dia dan untuk berkhayal. Suatu ketika, ia jatuh benar-benar dalam dosa perzinahan, dan itu diketahui oleh seluruh orang di Amerika. Ia jatuh dan fatal akibatnya." ( Bu Iin Cipto)

Akhir zaman ini, Tuhan sedang menimbang setiap kehidupan kita, apakah kita didapatiNya terlalu ringan atau tidak, didapatiNya hidup benar, hidup kudus atau tidak dan itu tidak luput bagi hamba-hamba Tuhan yang besar dan dipakaiNya. Iblis seakan terus menampi mereka dan menuntut di hadapan Tuhan untuk kejatuhan mereka dan membawa kehancuran bagi dirinya, keluarganya bahkan jemaat yang digembalakannya. Ada dua dosa yang sangat fatal kejatuhannya dan sangat dibenci Tuhan, yaitu dosa kemunafikan dan dosa kompromi. 

Kamis, 02 September 2010

Mujizat Tuhan berawal dari apa yang ada pada kita

Apa yang ada di tanganmu? Mujizat berawal saat kita mau menerima kasih anugrahNya

Keluaran 4:2 TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat."
Keluaran 4:17 Dan bawalah tongkat ini di tanganmu, yang harus kaupakai untuk membuat tanda-tanda mujizat."

Tongkat apakah yang dipakai Allah untuk membuat tanda-tanda mujizat di Mesir dan di padang gurun? Itu adalah tongkat kayu yang setia menemani Musa selama masa penggembaraannya sebagai pendatang di tanah Midian dan menjadi seorang gembala kambing domba milik mertuanya. Tuhan memakai seorang pangeran Mesir yang kini jadi buronan dan gembala kambing domba, yang bernama Musa. Dia mengakui bahwa dirinya seorang berat lidah, memiliki trauma kegagalan dan kekecewaan. Tuhan memakai Musa sebagai alatNya, namun Tuhan harus terlebih dahulu menyadarkan Musa atas apa yang telah ada padanya selama ini. Tongkat bahkan lidah Musa dipakai Tuhan karna hal itu sudah ada pada Musa, namun Musa tidak menyadari bagaimana jalan pikiran Tuhan, demikian pula kita tidak pernah dapat menyelami pekerjaanNya yang heran buat kita saksikan (Pengkhotbah 3:11).

DO with it as YOU WILL

Video ini saya dapatkan dari teman gereja saya, dan sungguh sangat membantu saya untuk memberikan contoh apa yang sebenarnya mau saya sharekan di blog saya, bahwa ‎"apa" yang slama ini menemani Musa berpuluh-puluh tahun menggembalakan kambing domba mertuanya, itulah juga yang dipakai Allah untuk menyatakan perbuatanNya yang heran di Mesir dan di padang gurun. 

Mungkin kita mengira bahwa DIA akan memberikan kepada kita sesuatu yang ekstraordinari dari luar diri kita, namun selalu DIA mengawali hal itu dari dalam diri kita, dari apa yang sebenarnya sudah Tuhan taruh di dalam roh kita, namun sering kita tidak menyadarinya. Apa yang ada pada anda selalu berakhir "Awesome" di tangan Tuhan, walaupun kita tidak pernah mengira bahkan menyepelekan sebelumnya. 

Yohanes 6 : 9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

Lirik dari lagu video "5 Loaves and 2 Fishes by Corrinne May" tersebut menceritakan tentang seorang anak yang memberikan "apa" yang dia punya kepada Tuhan Yesus sehingga melalui penyerahan anak itu, Tuhan dapat menyatakan mujizat dan memberi makan 5000 orang, belum termasuk perempuan dan anak-anak. 


Apa yang ada pada anda? Maukah anda serahkan padaNya agar Tuhan Yesus memakai dan memaksimalkan itu untuk kemuliaan Bapa?