Rabu, 27 April 2011

Jangan ditundukkan oleh cinta eros

Pada suatu kali, ketika Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan sundal, lalu menghampiri dia.-Hakim 16:1

Sesudah itu Simson jatuh cinta kepada seorang perempuan dari lembah Sorek yang namanya Delila.Hakim 16: 4

Cinta eros merupakan hasrat lawan jenis kepada pasangannya yang biasa berujung ke arah daya tarik fisik, pemuasan emosional dan seksual. Simson adalah salah seorang pahlawan yang dipakai Allah untuk membela dan memberikan keadilan buat perbudakan bangsanya dari bangsa Filistin. Dia juga seorang nazir Allah yang dipilih sebelum dari kandungan. Namun seperti Esau, Simson meremehkan urapan dan otoritas kuasa ilahi. Simson seorang yang penuh dengan kuasa supranatural dan ditakuti oleh musuh-musuhnya, namun hidupnya belum mengalahkan area-area dosa dan kelemahannya. Seperti Simson, kita adalah pahlawan Tuhan yang dipanggil dan dipakai Tuhan. Kita diberikan urapan dan kuasa ilahi atas musuh-musuh kita, namun kita bisa berulang kali jatuh pada area dosa dan kelemahan yang sama.  Apa area dosa dan kelemahan yang belum kita taklukkan?

Kali ini saya hanya membahas tentang area kejatuhan manusia yang sering terjadi pada anak-anak muda yaitu nyala api cinta eros. Ada 3 hal yang harus kita ketahui dari kisah kejatuhan Simson tersebut.

1. Jangan bermain-main dengan api cinta eros, jangan bermain-main dengan pencobaan, jangan bermain-main dengan anugrah dan kasih karunia Allah.

Tiga kali Simson dibujuk Delila untuk menceritakan rahasia sumber kekuatannya, dan tiga kali pula bangsa Filistin berusaha menyergap dan menghancurkan sumber kekuatannya sesuai petunjuk yang ia ceritakan pada Delila. Maksud hati hanya ingin bercanda dan mempermainkan wanita tersebut, namun ia akhirnya yang jatuh ke tangan seorang wanita yang tidak benar. Hati-hati dengan kekuatan cinta eros. Mungkin ada beberapa dari kita, bergandengan tangan dengan lawan jenis, berpelukan, kissing maupun melakukan hal-hal yang menurut kita wajar adalah tidak apa-apa. Mungkin kita merasa bahwa kita bisa mengendalikan kekuatan hasrat seks/ eros sehingga tidak sampai di luar batas. Namun serohani dan sehebat apapun dalam Tuhan, kita tetap bisa jatuh dalam dosa yang satu ini. Tidak jarang para pemimpin yang saya kenal dan beberapa anak rohani saya jatuh dalam hal yang ini. Saya sendiri pun pernah jatuh dalam dosa yang satu ini. Merasa diri kita kuat atas kekuatan hasrat seks serta meremehkan pentingnya menjaga kekudusan dan kemurnian adalah tipu daya iblis. 


Jangan menjadi bodoh seperti Simson. Setiap kita adalah Bait Suci Tuhan, alat kemuliaan Tuhan yang siap dipakaiNya. Bagaimana Tuhan akan memakai kita, jika Ia tidak berkenan dengan hidup kita.  Entah pria atau wanita, tidak ada dari kita yang begitu kuat dalam nyala api cinta eros. Cinta eros hanya boleh dinyalakan setelah masa pernikahan.


2. Jangan biarkan hati kita lemah.

Hakim 16: 15-17 Berkatalah perempuan itu kepadanya: "Bagaimana mungkin engkau berkata: Aku cinta kepadamu, padahal hatimu tidak tertuju kepadaku? Sekarang telah tiga kali engkau mempermain-mainkan aku dan tidak mau menceritakan kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian besar." Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya. Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya, ... Jika kepalaku dicukur, maka kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan aku menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain.

Dalam ayat itu, tidak ada yang salah dengan sifat manja seorang wanita, namun yang salah adalah Simson jatuh cinta pada seorang wanita yang tidak benar dan ada si jahat yang memanfaatkan keadaan saat itu. Simson membiarkan kekuatan ilahinya diinjak-injak oleh musuh melalui cintanya pada seorang wanita yang salah. Delila adalah seorang wanita yang salah untuk dicintai oleh Simson, karena ia tidak menghargai dan mengerti panggilan Allah di dalam diri Simson. Tidak hanya bagi pria, wanita pun harus mencintai pria yang benar yaitu pria yang juga menghargai dan mencintai panggilan Allah dalam hidup wanita tersebut.

Beberapa wanita tertentu begitu mudah jatuh hati pada pria yang tidak benar, begitu mudah "terbuai-buai" dengan pria yang berkarisma dan "cool". Tidak ada yang salah dengan itu, namun pastikan area kelemahan kita bukanlah area mudah jatuh cinta atau sekedar karena wanita menginginkan pria yang kesannya selalu melindungi dan merasa nyaman ketika berada di dekat pria tersebut. Ada beberapa wanita yang menyerahkan "harta berharga"nya dan kekudusan hidupnya kepada pria-pria yang tidak benar di mata Tuhan. Jangan biarkan hati kita lemah terbuai dengan nyala api cinta. Kelemahan hati berbicara juga ketidaktegasan kita untuk tetap memprioritaskan Tuhan di atas segalanya dan ketidaktegasan untuk tidak berkompromi dengan dunia dan dosa. 

3. Jangan biarkan cinta membutakan/ melumpuhkan jati diri siapa kita dalam Kristus.

Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling. Hakim 16: 21

Karena seorang pahlawan Tuhan jatuh cinta kepada lawan jenis yang tidak benar, maka si jahat menghancurkan visi ilahi di dalam hidupnya. Pahlawan itu tidak menyelesaikan panggilan Tuhan. Ia dibelenggu oleh iblis. Bukanlah panggilan Tuhan yang ia kerjakan, namun hidup sehari-hari di dalam tangan si jahat. Ia hanya berputar-putar dalam lingkaran setan.

Ia menjadi buta karena akibat dosanya, namun Tuhan tetap mengasihinya, mendengarkan doanya dan memberikan kekuatan kembali padanya. Perhatikan! Walaupun Simson mati dengan membunuh orang Filistin lebih banyak daripada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya ( Hakim 16: 30), sebenarnya belum saatnya Simson mati. Itu bukan kehendak Tuhan yang sempurna dalam panggilan Simson. Sebelumnya, para pahlawan Tuhan meninggal dan Tuhan membangkitkan pahlawan lainnya untuk menggantikannya. Namun, setelah kematian Simson, tidak ada pahlawan Tuhan yang bangkit menggantikannya. Yang ada hanya sebuah ayat yang bertuliskan : "setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri." Hakim 17:6... dan banyak perbuatan-perbuatan Israel yang tidak waras yang terus berlanjut sampai pasal 21. Maksud saya adalah jangan berpikiran sempit dan meremehkan panggilan Tuhan atas hidup kita. Setiap orang dari kita dipakai Tuhan untuk membawa perubahan positif di mana pun kita berada. Setiap kita adalah penting bagi kerajaan surga.  "Loh, usiaku sudah kepala 30-an nih, mumpung ada cowok yang mencintaiku apa adanya, walaupun tidak seiman ga apa-apa dah!". Apa adanya sebelum pernikahan, namun setelah pernikahan menjadi ada apa-apa. Jangan menjual "sesuatu yang kudus dan ilahi" atau menukarkan dengan yang lain. Tidak ada orang lain yang dapat menggantikan posisi kita dalam kerajaan surga. Setiap pribadi dari kita tidak ada yang benar-benar memiliki panggilan Tuhan yang sama persis. Setiap kita adalah unik di mata Tuhan.

Jangan biarkan nyala cinta menghanguskan diri kita dan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Bukankah cinta itu kuat sperti maut? Begitu kuatnya, sehingga bisa-bisa hanya mautlah yang ada di depan kita dan bukan jalan Tuhan yang kekal.

Mengerjakan panggilan Tuhan, hidup di dalamnya dan menyelesaikannya sampai akhir adalah lebih mulia dan kekal daripada memiliki pasangan, hidup dalam kekayaan semata dan semacamnya.

0 comments:

Posting Komentar