Kamis, 30 Juni 2011

Ada apa dengan daerah Tirus-Sidon dan Betsaida

Markus 7:32-33 Di situ (antara Tirus dan Sidon) orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.

Markus 8:22-23 Di situ(Betsaida) orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?"

Ketika membaca dua bagian tersebut, kita bisa bertanya-tanya tentang kisah ini bahwa kenapa Tuhan Yesus tidak mengadakan mujizat di dalam daerah tersebut, namun membawa orang buta dan orang tuli ke luar daerah untuk menyembuhkannya. Orang-orang di dalam daerah tersebut menginginkan agar Tuhan menyembuhkan dengan cara menjamah atau meletakkan tanganNya ke atas orang tersebut, namun kita cermati bahwa Tuhan membuat mujizat kesembuhan dengan cara yang tidak wajar. Bahkan di Markus 8:26, Tuhan melarang orang yang telah disembuhkan tersebut untuk kembali ke kampung.

Berikut poin-poin yang harus kita renungkan.
  • Hati-hati antusias yang mengatur Tuhan tentang bagaimana Tuhan harus bekerja. Kadang kita begitu antusias berdoa agar apa yang kita inginkan terjadi, sampai kita melupakan untuk menyerahkan segala perencanaan dan kemauan kita ke dalam tanganNya.
  • Hati-hati sikap hati dan sikap doa yang mencoba mengendalikan Tuhan
  • Membatasi Tuhan dengan pengertian kita, membuat Tuhan tidak bisa berkreatifitas
  • Betsaida dan Sidon-Tirus tidak bisa menerima cara Tuhan bekerja menurut mauNya, sehingga membelenggu Tuhan dengan konsep kita. Yesaya 28:21-22.
  • Biarkan Tuhan mengendalikan kita dan Tuhan akan membuka pintu bagi hidup kita. Buka hati dan biarkan Tuhan berkreasi. 
  • Ketika kita menyakini cara kita benar, maka Ia akan undur dari hidup kita.
  • Kesombongan, Ego dan Pengalaman pribadi adalah hal-hal yang mengatur Tuhan.
  • Jangan sampai Tuhan mengerjakan mujizat tidak di tengah kita.

0 comments:

Posting Komentar