Kamis, 28 Juli 2011

Thank You For The Cross / Syukur Atas Kuasa SalibMu

by Mark Altrogge



Thank You for the Cross, the mighty Cross
That God Himself should die for such as us
And ev'ryday we're changed
Into Your image more and more
Yes, by the Cross we've truly been transformed

And we're so amazed, and we give You praise
That you would save us at such a cost
And we're so amazed, and we give You praise
For the power of the cross
For the power of the cross

Syukur atas Kuasa SalibMu
Yesus rela mati bagiku
Setiap waktu ku diubah
Serupa dengan Mu
KuasaMu sanggup pulihkanku

Ku terpersona
Dan memberi syukur
Kau s'lamatkan ku dengan darahMu
Ku terpersona
Dan memujiMu
Atas kuasa salibMu

Kamis, 21 Juli 2011

Melekat dengan hatiMu - Final Wave Next Level JKI

Biarlah ini menjadi doa dan kerinduan setiap kita untuk selaras dengan kerinduanNya.

Semua kar'na kemurahanMu
Semua kar'na kebaikanMu
Semuanya kar'na kasih sayangMu
Ku ada s'bagaimana ku ada

Kau Yesus kekasih jiwaku
MenyenangkanMu setiap waktu
Memuaskan hatiMu, tujuan hidupku

Reff:
Lekatkan hati ku melekat dengan HatiMu
Tetapkan langkah ku sejalan dengan FirmanMu
Tepatkan semua yang ku buat, seperti yang Bapa mau
Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu
Di Bumi seperti di Surga..

Jangan biarkan aku pergi- Bahtera JKI

Kesombongan membuat kita mengalami perasaan takut untuk gagal, takut untuk ditolak dan takut untuk tidak diterima. Harga diri yang tinggi yang menjual Tuhan. Kesombongan berasal dari keangkuhan daging kita, berasal dari paradigma manusia lama kita yang belum diubahkan. Kesombongan membuat kita tidak peduli dengan hati Tuhan dan hanya berpusat dengan dirinya sendiri. Kesombongan menolak kasih karuniaNya dan mengandalkan kekuatan sendiri. Kesombongan membuat hati Tuhan hancur.

Biarlah lagu ini menjadi renungan buat kita semua. Jangan biarkan kita pergi, berlari menjauhi tahta kasih karuniaNya.

Rabu, 20 Juli 2011

Hidup tanpa Tuhan

Sharing Firman untuk murid-murid SMA 18 juli 2011

2 Tawarikh 33:1-6 Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem...  Ia melakukan banyak yang jahat di mata TUHAN, sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya.

Manasye adalah anak dari seorang raja yang takut akan Tuhan, yaitu raja Hizkia. Ternyata tidak jarang juga kita temukan dewasa ini, orang tuanya cinta Tuhan, keluarga baik-baik, namun tingkah laku anaknya sangat bertolak belakang dengan orang tuanya. Manasye adalah seorang anak yang tumbuh di saat seorang ayah sedang sibuk-sibuknya bekerja sehingga kurang meluangkan waktu bersama anaknya. Saat itu, Hizkia mengalami masa kejayaan pemerintahan sebagai raja. Ia sibuk mengurusi ekspansi kerajaan, memamerkan ke sana kemari, sempat menjadi angkuh dan lupa bahwa itu semua karna berkat Tuhan ( 2 Taw 32:25-30). Manasye memiliki arti nama, yaitu "Lupa"; Raja Hizkia lupa mengajarkan nilai-nilai ilahi kepada anaknya ini, sehingga Manasye bertumbuh sebagai raja yang melupakan Allah Israel.

Coba cek dalam kehidupan kita, apakah kita adalah anak yang kurang mendapat perhatian dan waktu bersama dengan orang tua kita. Sebenarnya tidak ada anak yang nakal atau jahat, yang ada adalah anak yang kurang mendapat pengajaran yang benar dan perhatian yang cukup dari orang tua, sehingga mereka meng"aktualisasi diri" melalui komunitas yang lain, seperti di sekolah. Saya cukup memperhatikan teman-teman SMA saya yang dulu. Ketika di sekolah, mereka dijuluki nakal, ramai, suka omong kotor; namun ketika di rumah, atau bersama orang tua, mereka berbeda 180 derajat, mereka menjadi lebih "alim" daripada tingkah lakunya di sekolah.Orang tua yang terlalu otoriter, mengekang, memanjakan atau bahkan tidak peduli dengan pertumbuhan kedewasaan anaknya, akan membuat si anak bertumbuh ke arah yang salah. Orang tua yang "lupa" akan menghasilkan anak yang "lupa" juga. Apakah kita sekarang juga sedang melupakan Tuhan? Beberapa ciri orang yang melupakan Tuhan antara lain ia tidak serius dalam kehidupan, asal-asalan sekolah dan kerja, sukar mendengarkan teguran dan ajaran Firman Tuhan.

Selasa, 12 Juli 2011

Tumpas habis roh Amalek dari hidup kita

Ulangan 25:17-19 "Ingatlah apa yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir; bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan lesu. Mereka tidak takut akan Allah.Maka apabila TUHAN, Allahmu, sudah mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada segala musuhmu di sekeliling, di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dimiliki sebagai milik pusaka, maka haruslah engkau menghapuskan ingatan kepada Amalek dari kolong langit. Janganlah lupa!"

Dua Strategi Amalek :

Tiba-tiba menyerang bagian belakang 

Suku Amalek ("penghuni lembah") adalah suku yang suka berperang dan menyergap tiba-tiba ketika suatu barisan sedang berfokus pada "sesuatu". Strategi yang sering dipakai oleh Amalek adalah menyerang bagian belakang dalam barisan peperangan secara tiba-tiba. Dalam barisan peperangan, bagian terdepan cenderung menjadi bagian yang terkuat, namun bagian belakang sering ditempatkan sebagai bagian yang terlemah. Karena terfokus pada peperangan di depan medan area, kita kadang melupakan penjagaan di bagian belakang. Pada blog Peristiwa Ziklag yang terabaikan, Daud lengah untuk menjaga kota Ziklag selagi perhatian mereka teralih pada hal lain. Di Kota Ziklag, ada keluarga serta harta benda Daud dan para pengikutnya yang akhirnya berhasil ditawan oleh Amalek. Amalek berbicara tentang roh. Jangan sampai karena kita berfokus pada pelayanan maupun pekerjaan, namun keluarga kita atau hal-hal lain yang seharusnya kita jagai menjadi habis diserang oleh roh Amalek.

Cara mengatasi :

Kel 17:8-13 Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku." Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. 




Senin, 04 Juli 2011

Jiwa yang berharga di mata Tuhan

Contoh sebuah ilustrasi tentang indahnya yang Tuhan perbuat jika kita mau taat pada arahanNya.