Dari pengajaran yang saya sharekan di pemuridan komsel- tgl 26 maret 2011
Sadar atau tidak sadar setiap kesukaran, kemunduran dan kegagalan yang kita alami dalam hidup ini, salah satunya adalah karena kita menolak untuk mendengarkan hikmat ilahi dan membiarkan keinginan daging mengambil alih. Setiap orang yang hidup hanya dengan melakukan apa yang dirasa benar akan mengalami banyak kesukaran dalam hidupnya. Apa yang dirasa benar biasanya berasal dari keinginan daging, keinginan emosi kita, yaitu apa yang kita rasakan, pikirkan dan apa yang kita inginkan.
Amsal 8:1-5 Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya? Di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri, di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring: "Hai para pria, kepadamulah aku berseru, kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku. Hai orang yang tak berpengalaman, tuntutlah kecerdasan, hai orang bebal, mengertilah dalam hatimu.
Pertama kali Hikmat memanggil para pria karena para pria identik dengan kepemimpinan, nabi, imam dan raja. Para pria harus hidup dalam hikmat Tuhan untuk memimpin, bertekun dan menang dalam segala aspek kehidupannya, termasuk mengalahkan raksasa-raksasa penghalangnya. Dan yang kedua, Hikmat memanggil semua manusia, entah tua muda, wanita dan pria, anak dan orang tua, semuanya memerlukan hikmatNya tanpa kecuali. Dalam setiap langkah, kita harus dianugerahi hikmat. Firman Tuhan berkata: siapa mendapatkan hikmat, mendapatkan hidup dan Tuhan berkenan pada orang tersebut (Amsal 8:35). Yang ketiga dan keempat, Hikmat memanggil orang yang tidak berpengetahuan, tidak berpengalaman dan bahkan orang yang tidak cepat tanggap, karena orang yang tiada berhikmat akan merugikan dirinya dan bisa berujung maut. Sadarilah bahwa Tuhan ingin menerobos pola pikir kita dan memberikan pengetahuan yang benar agar kita hidup dalam damai sejahtra ilahi.
Permulaan Hikmat ialah perolehlah hikmat . . . ( Amsal 4:7a). Ketika kita menyadari tentang perlunya hikmat Tuhan lalu mencari kehendak Tuhan dalam hidup kita agar kita beroleh hikmat; itulah hikmat sesungguhnya yang Tuhan berikan. Sama seperti ketika kita menyadari bahwa kita perlu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kesadaran seperti itulah yang sebenarnya saat di mana Roh Kudus bekerja dan kita telah beroleh kasih dan anugrah.
... dan dengan segala yang kauperoleh, perolehlah pengertian ( Amsal 4:7b). Walaupun kita sudah memperoleh hikmat, kehendak dan janji Tuhan, kita perlu belajar dalam ketepatan waktu yang sesuai dengan masa Tuhan bekerja. Belajar mengerti dan memahami, belajar sabar, belajar bertekun sampai benar-benar Tuhan membukakan pintu buat kita, sampai benar-benar kita masuk dalam kehendak Tuhan yang sempurna. Sungguh baik jika kita mencapai dalam tahap kehendak Tuhan yang baik dan berkenan, mungkin dalam mendoakan pekerjaan, pasangan, maupun keluarga; Namun jangan berhenti sampai di sana saja, kita harus masuk dalam ketepatan kehendak Tuhan yang sempurna.