Dari pembawaan firman yang saya sharingkan di komsel Rekom Sion- 27 Mei 2011
1. Tidak menjadikan Yesus sebagai Juruselamat, Tuhan, Raja dan satu-satunya Penguasa hidupnya.
"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat."--Lukas 13:24. Dunia ini berusaha menyesatkan kita tentang keselamatan yang sejati dan murni. Banyak orang berharap pada kekayaan, materi dan perbuatan baik mereka, namun tidak mau menerima satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup. Banyak yang berusaha memasuki hidup yang kekal surgawi, namun mereka tidak akan pernah bisa memasukinya, tanpa melalui pertobatan dan keselamatan sejati di dalam Yesus Kristus Tuhan. Mungkin ada juga dari kita yang sudah menerima keselamatan tersebut, namun belum menjadikan Yesus sebagai Raja dan satu-satunya Penguasa hidup kita. Ada dosa, impian bahkan "idol-idol" yang berkuasa dalam hidup kita selain Tuhan... semuanya itu belum kita serahkan ke tangan Tuhan. Saya berharap setiap di antara kita tidak meragukan keselamatannya yang hanya ada di dalam penebusan darah Yesus ( Roma 3: 23-24), namun juga tidak terjebak dalam pertobatan yang palsu, sementara atau semu.
2. Ikut Tuhan, tapi tidak dikenalNya.
Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami. Kalian akan menjawab, 'Kami sudah makan minum bersama Tuan, dan Tuan sudah mengajar juga di jalan-jalan kota kami!' . Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan! ( Lukas 13: 26-27)
Tipe orang yang kedua adalah orang yang sering kita temukan dalam komunitas gereja. Mereka menerima pengajaran yang sehat, mengecap kebaikan Tuhan, bahkan turut melayani bersama-sama dalam komunitas. Mereka bisa selalu ada di mana Tuhan ada, namun mereka seperti golongan orang banyak yang mengikuti Tuhan untuk memuaskan hawa nafsu daging mereka. Mereka sebenarnya tidak mengenal Tuhan, bahkan merendahkan anugrah dan kasih karuniaNya.
Dikenal Tuhan kita adalah melalui persekutuan tiap hari denganNya. Mau untuk taat melakukan FirmanNya. Percaya saja dan lakukan saja ketika Tuhan memerintahkan sesuatu. Percaya bahwa Tuhan pasti bekerja, walaupun kita tidak mengetahui caraNya dan waktuNya.
3. Terdahulu menjadi yang terakhir.
Apakah kita orang yang sudah "makan asam-garam kehidupan" malah tertinggal kegerakan Tuhan dengan orang yang "kemarin sore" ? Kadang seringnya asam garam yang kita alami membuat kita tertinggal dengan para petobat baru. Mungkin asam-garam itu berbicara tentang kekecewaan, kesedihan, luka hati dan kepahitan yang kita alami sebelumnya. Kecewa karena mendapat perlakuan yang tidak kita harapkan dari rekan kita. Doa yang tidak kunjung dijawab. Disalahmengerti yang membuat kita malah masuk dalam jebakan pembenaran diri. Mari kita tanggalkan beban dan dosa trauma di masa lalu yang begitu merintangi kita, yang begitu memperlambat gerak laju lari kita. Jangan biarkan masa lalu kita mempengaruhi masa depan kita. Mengampuni orang lain, diri sendiri dan kalau perlu kita harus mengampuni Tuhan, agar kita dipulihkan dari beban dan dosa yang satu ini.
Akhir kata, mari kita merenungkan dan bertobat dari ketiga area tersebut. Jangan biarkan kerajinan kita kendor, teman-teman.
Terima kasih artikelnya sangat membangun :)
BalasHapus