Dalam buku "Ayah, aku ingin bicara!" (Penerbit: Gloria Graffa- Yogyakarta 2005), Josh Weidmann dan Jim Weidmann mengungkapkan 8 hal yang disembunyikan anak remaja dari para ayah. Josh sebagai pembicara kaum muda beserta ayahnya, Jim Weidmann ingin membantu Anda menjembatani kesenjangan yang ada. Buku ini memberikan gambaran sekilas mengenai pikiran para remaja yang disampaikan secara jujur dan terbuka.
Buat saya pribadi, buku ini adalah buku yang luar biasa yang membantu saya menjadi pembimbing dan gembala bagi kaum muda. Kita para pembimbing dan gembala rohani adalah figur ayah buat mereka. Tugas bagi setiap kitalah untuk memulihkan dan menyatakan gambar diri ayah kepada mereka.
Inilah pikiran dan hati mereka para remaja yang harus dijangkau oleh kita para ayah rohani :
1. "Ayah, tolong katakan padaku bahwa engkau menyayangi aku"
Remaja yang walaupun sudah beranjak dewasa memang jarang berterus terang bahwa mereka ingin mendengar ayah mereka mengatakan bahwa ayah menyayangi mereka. Namun, dari frasa perkataan atau perbuatan yang mencari perhatian ayahnya, kita dapat mengetahui bahwa sesungguhnya mereka membutuhkan pengakuan dan penerimaan jati diri mereka melalui perkataan ayah.
Setiap ayah (sebagai pemimpin dan imam dalam keluarga) pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengucapkan berkat/ kutuk dalam kehidupan anak-anaknya. Statistik menunjukkan sebagian besar pria yang mendekam di tahanan dewasa ini jarang diberi tahu bahwa mereka dikasihi. Bukannya mengasihi, ayah mereka justru mengatakan bahwa mereka akan menjadi orang yang gagal dalam hidup! Inilah salah satu contoh dampak kutuk yang diucapkan seorang ayah.
Kebisuan seorang ayah, akan menghasilkan kebingungan anak. Jika para remaja dibiarkan mengisi sendiri kekosongan itu, biasanya mereka akan merasa kurang diterima dan tidak aman. Ucapkanlah beberapa kali dalam sehari untuk anak anda. Ayah bisa menuliskan kata kasih itu di kartu ucapan ulang tahunnya, Ayah pun bisa mengucapkan ketika mengakhiri pembicaraan telepon dengannya. Remaja putra putri membutuhkan restu dan berkat dari ayah.
Kebutuhan seorang remaja akan kasih sayang ayah tercermin dari kerinduannya akan penerimaan dan pengarahan. Setiap ayah, tentu saja memiliki berbagai harapan bagi anak-anaknya. Akan tetapi, para remaja mengatakan bahwa penting bagi seorang ayah untuk dapat membimbing mereka mencapai apa yang mereka cita-citakan dan bukan mencapai apa yang dicita-citakan sang ayah. Persetujuan dalam perkembangan remaja harus berasal dari ayah mereka. Apabila itu tidak terpenuhi, seorang remaja akan melakukan kompensasinya secara berlebihan dan selamanya berjuang untuk keluar dari bayangan pesan negatif yang terukir dalam hatinya. Remaja putra perlu dibantu untuk dapat mengenal diri sendiri, diberi visi untuk mengarahkan akan jadi apa mereka kelak, dan diberi dukungan semangat karena ayah mampu melihat bahwa mereka akan berguna bagi dunia. Remaja putri perlu dibantu untuk dapat mengenal diri sendiri, diberi visi mengenai akan jadi apa mereka kelak, dan diberi tahu bahwa mereka menarik-sangat menarik, sampai-sampai seorang pangeran tengah menantikan saat untuk dapat mencintai dan hidup berbahagia selamanya dengan mereka. Ketika ayah mengatakan sayang kepada mereka, pastikan bahwa ayah juga mempercayai mereka pula, menyampaikan penghargaan terhadap mereka.
Efesus 6:4 "Jangan bangkitkan kemarahan (Jangan membuat frustasi) di dalam hati anak-anakmu !" .
Cara yang bagaimanakah yang dapat membuat frustasi anak remaja?
- Menilai remaja dari penampilan mereka atau dari apa yang dikatakan media massa tentang remaja ideal.
- Bersikap kasar dan merendahkan.
- Mengharapkan seorang remaja bertingkah laku seperti orang dewasa karena sosok mereka yang sudah seperti seorang dewasa.
- Tidak peduli perasaan dan hati mereka
- Menganggap bahwa suatu tindakan yang dapat diterapkan ketika mereka masih kecil akan dapat diterapkan juga saat ini.
Para ayah, anda mungkin tidak selalu setuju dengan setiap keputusan yang diambil putra/putri anda dalam hidup ini, namun janganlah berhenti mengucapkan kata-kata yang memberi kehidupan dan pemulihan bagi jiwa mereka.
AKSI PARA AYAH:
- Ingatlah, "Ayah, aku menyayangimu" juga berarti "Ayah, apakah Ayah menyayangiku?"
- Aku tidak boleh mudah tersinggung! (Ungkapkan kasih sayang secara wajar)
- Carilah cara sederhana yang dapat dilakukan setiap hari untuk mengungkapkan rasa sayang
- Tiga kartu AS para ayah- sedapat mungkin berikan Restu, Penegasan, Kasih Sayang.
- Kurangi memberikan kritik. Tahanlah kata-kata kasar.
- "Ayah menyayangimu!"-katakan berulang kali.
0 comments:
Posting Komentar