Minggu, 09 Januari 2011

Share di awal 2011

Tahun 2011 adalah tahun kegairahan yang luar biasa buat saya pribadi :). Akhir tahun 2010 telah ditutup dengan pemberian hati dan roh yang baru dari Bapa atas hidup saya. Perenungan di akhir tahun dan keinginan yang kuat untuk lebih lagi setia, hidup benar serta menanggalkan tabiat dan kebiasaan yang lama sungguh telah Bapa jawab tepat di tanggal 31 Desember 2010 sore hari. Tidak hanya itu, dua peneguhan yang menyakinkan saya bahwa sungguh Tuhan dengar dan jawab doa saya. Sungguh, Allah kita adalah Allah yang penuh kasih dan mau memberikan kesempatan yang kedua buat kita bertobat. Tahun ini adalah tahun saya melibatkan Tuhan sungguh-sungguh, adalah tahun saya memandang Dia saja. Ketika kita memandang DIA saja, maka hidup kita dan bagaimana kita membuat keputusan ke depan, selalu dipenuhi dengan inspirasiNya.

Ketika saya mendapatkan hati dan roh yang baru, bukan berarti saya tidak perlu berjaga-jaga mempertahankannya. Firman Allah melalui Paulus mengatakan bahwa kita harus diperbarui senantiasa menurut Gambar Bapa, senantiasa dipenuhi pengetahuan yang benar tentang DIA.. dan itu dimulai pada setiap pagi hari, mengawali dengan Tuhan, mengosongkan hati kita, meminta kepenuhan RohNya atas hidup saya, mempersembahkan hidup kita di mezbah pagi hari. Kita tidak hidup dari anggur dan urapan kemarin, kita harus minta urapan yang baru, kesegaran yang baru, hikmat yang segar untuk sepanjang hari itu. Jika kita pernah gagal di hari kemarin, hari ini adalah hari pemulihan kita yaitu hari kita melibatkan RohNya sungguh-sungguh.

Tahun ini adalah tahun kita melanjutkan perjuangan kita, bangkit kembali dari kegagalan kita mengikut Tuhan. Firman Tuhan mengatakan : "Carilah Dia selama Ia berkenan ditemui!". Ada masa ketika Ia sudah tidak mau ditemukan lagi, yaitu saat Ia datang kedua kalinya; Namun skarang dan saat ini, kasih karuniaNya mau untuk kita menemui Dia. Dia bisa memulihkan kita, namun masalahnya adalah apakah kita mau dipulihkan. Petrus mau dipulihkan sehingga Tuhan bisa memakai dia jauh lebih "hebat" daripada sebelum dia jatuh. Yudas yang kecewa, tidak mau dipulihkan dan memilih mengakhiri hidupnya sendiri. Yang manakah kita?

Jangan biarkan kita menjadi kategori orang-orang yang ditinggalkan di akhir zaman ini. Jangan kita memusingkan diri kita dengan penampilan lahiriah dan sikap lahiriah yang sekedar menyenangkan manusia, tapi mulai lahirkan karakter ilahi dari hati kita. Biarkan hati kita mengalir aliran-aliran kehidupan Allah yang memberkati banyak orang. Amin !

Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita harus sempurna seperti Bapa sempurna (Matius 5: 48). Sempurna di sini berhubungan dengan moral kita, bukan penampilan lahiriah mata manusia. Moral berhubungan dengan karakter, nilai nilai, prinsip hidup kita dan Tuhan mau supaya itu semua kita dapatkan dari Bapa Surgawi. Itulah yang saya inginkan, itulah yang saya kejar yaitu keserupaan dengan Allah. Bukankah itu yang Tuhan maksudkan dalam FirmanNya: "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya...". Tuhan menginginkan kita menomorsatukan perkara-perkara di atas dan bukan di bumi. Tuhan menginginkan agar kita hanya memandang Dia dan hanya menginginkan Dia. Bukankah itu hasrat Tuhan mula-mula saat menciptakan Adam, yaitu Adam yang segambar dan serupa dengan Dia, Adam yang melakukan seperti yang Allah lakukan.

Mari kita perbarui pikiran kita dengan membiasakan melakukan yang benar dan ilahi . Amin

0 comments:

Posting Komentar