Selasa, 22 Juni 2010

Patahkan belenggu parasit Kepahitan Amarah ( bagian II )

Pada bagian pertama, telah dibahas bagaimana roh absalom yang berusaha merobek tudung otoritas ilahi yang telah Tuhan tetapkan. Roh ini adalah roh yang kecewa dan tidak puas dengan kepemimpinan yang telah Tuhan tetapkan. Sampai sekarang roh ini terus berusaha memecah belah masing-masing anggota Tubuh Kristus dengan bergosip, menyimpan rasa tidak enakan dengan rekan, maupun pemimpinnya. Bahkan ada dari antara kita menyimpannya di dalam hati saja sekian lama, sehingga menjadi akar penyakit buat tubuh, jiwa dan rohnya; Namun ada juga yang secara terang-terangan menyatakan sikap pertentangannya dengan berlagak dirinya benar daripada saudaranya bahkan pemimpinnya dan memutuskan untuk meninggalkan persekutuan atau komunitas gereja tersebut dengan emosi terluka dan hati yang belum dibereskan. Gereja harus dipulihkan dan dimenangkan dari ikatan roh yang sifatnya seperti parasit tersebut; dan bukannya dibiarkan "mati" begitu saja. Pemulihan dari emosi dan jiwa yang terluka membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung kebesaran jiwa seseorang yang mau dipulihkan.

Pada bagian kedua, kita akan melanjutkan bahwa selain Absalom, pemerintahan Daud pun terancam oleh pemberontakan Yoab, Panglimanya.

Karakter Yoab yang tidak taat dan tunduk kepada otoritas di atasnya

I Raja raja 1:5-8. Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya. Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom. Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia. Tetapi imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan nabi Natan dan Simei dan Rei dan para pahlawan Daud tidak memihak kepada Adonia.

Mengikuti jejak kakaknya yaitu Absalom yang menginginkan kedudukan, Adonia sebagai anak keempat dari Raja Daud pun mulai meninggikan dirinya sepeninggal kakaknya tersebut. Seperti Absalom, ia pun mengadakan konspirasi atau kesepakatan gelap dengan Yoab dan imam Abyatar.

Siapakah Yoab dan Abyatar? Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Salomolah pengganti Daud, dan bukan Adonia? Tidak sadarkah mereka dengan melakukan hal demikian berarti mereka memberontak dengan keputusan raja?

Adonia tidak akrab atau memiliki hubungan yang begitu dekat dengan ayahnya, sehingga ayahnya sekalipun tidak pernah menegur Adonia (I Raja-raja 1:6). Tetapi Yoab dan Abyatar adalah orang kepercayaan Daud yang sama-sama pernah menderita bersama Daud bahkan yang lebih dekat dengan Daud daripada para pengikut Daud yang lainnya.

Yoab adalah kakak dari Abisai yang turut menyertai Daud saat Daud dikejar-kejar oleh Saul (II Samuel 2:18) dan akhirnya ia menjadi Panglima bagi Daud. Sedangkan Abyatar adalah anak dari imam Ahimelekh yang melarikan diri kepada Daud, saat Saul membunuh seluruh imam Tuhan termasuk ayahnya juga (I Samuel 22:20-21). Baik Yoab dan Abyatar seperti orang-orang yang menunggu di saat yang tepat untuk menyerang Daud dari belakang. Abyatar adalah tipe seseorang yang mencari aman-aman saja, sehingga akhirnya ia dipecat dari jabatannya sebagai imam oleh Raja Salomo (I Raja-raja 2:27).

Di sini, saya tergerak membahas Yoab lebih dalam tentang karakter dan tipu muslihatnya yang sebenarnya sudah tercium oleh Daud sejak lama.

Gejala ini sudah tercium Daud yang dimulai saat Abner dibunuh oleh Yoab dan Abisai, adiknya ( II Samuel 3: 38-39), yang membalas dendam karena Abner telah membunuh Asael, adik bungsu mereka (II Samuel 2:23). Bahkan dalam II Samuel 3:34-25, Yoab merasa lebih cerdik daripada Daud mengenai maksud hati Abner yang memihak kepada Daud. Banyak kali tanpa meminta izin dari raja Daud, Yoab bertindak semaunya sendiri, seperti membunuh Abner dan Amasa, bahkan melanggar ketetapan raja dengan membunuh Absalom. Agaknya, hati dan pikiran Yoab dikendalikan oleh emosi dan kepentingannya sendiri. Mungkin dalam benaknya, ia berpikir bahwa Daud bisa memaklumi dan menyukai apa yang diperbuat oleh dirinya. Ia bertindak seperti mengenal Daud dan berusaha menjadi seorang "Hero" yang membantu menyelesaikan masalah-masalah Daud, seperti saat Yoab memohon Daud untuk menerima Absalom kembali di Yerusalem ( 2 Samuel 14:21-23). Ia adalah tipe orang yang menyingkirkan mereka yang mengancam posisinya atau menghalangi jalannya. Di samping itu, ia pernah mengancam dan bersumpah di hadapan Daud, bahwa ia beserta para pengikut Daud lainnya akan meninggalkan Daud jika Daud tidak menjadi seperti yang seharusnya di matanya ( II Samuel 19:4-7).

Yoab adalah tipe orang yang "menjilat", mendekati para pemimpin atau gembalanya agar mereka menuruti kemauannya. Roh Yoab adalah roh yang memanipulasi, berusaha mengendalikan tudung otoritas ilahi. Roh Yoab adalah roh yang tidak puas maupun kecewa dengan kepemimpinan yang ada di atasnya, sehingga ia bermaksud mengarahkan orang di atasnya sesuai kemauan roh itu. Mereka yang terikat dengan roh tersebut merasa bahwa semua berjalan baik berkat dia, dialah yang paling berjasa besar, sehingga otoritas yang di atasnya akan segan kepada dia. Mereka seakan-akan berkata bahwa jika mereka tidak bisa menggeser pemimpin, setidaknya pemimpin bisa menjadi boneka yang bisa mereka kendalikan. Mereka sebenarnya berkata bahwa mereka tidak mau taat dan tunduk kepada pemimpin yang lemah di mata mereka; mereka bisa berjalan sendiri tanpa tudung otoritas ilahi; mereka memakai kebenaran sendiri dan maunya sendiri.

Tipe roh Yoab ini bisa dikatakan memiliki tipe orang yang haus akan perhatian dan pujian dari orang lain. Dengan dipuji oleh rekan-rekan, bahkan para pemimpin, mereka bisa berbangga hati bahwa semua berkat dirinya. Ini bentuk kesombongan, mencuri kemuliaan Tuhan sang Raja, seperti mantan malaikat yang bernama Lucifer atau sebenarnya bernama Luciel sebelum dia jatuh dalam dosa.

Saat Yoab diperintahkan Daud untuk menempatkan Uria di medan perang yang sengit, ia sengaja membuat strategi kejam yang membuat gugur beberapa tentara Daud berikut Uria. Untuk menyurutkan kemarahan Daud atas strateginya tersebut, ia mengingatkan bahwa yang terpenting keinginanan raja sudah tercapai, yaitu Daud yang menghendaki Uria mati.

II Samuel 11:16-21 Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati. Kemudian Yoab menyuruh orang memberitahukan kepada Daud jalannya pertempuran itu. Ia memerintahkan kepada suruhan itu, demikian: "Jika engkau sudah selesai mengabarkan jalannya pertempuran itu kepada raja, dan jikalau raja menjadi geram dan berkata kepadamu: Mengapa kamu demikian dekat ke kota itu untuk berperang? Tidakkah kamu tahu, bahwa orang akan memanah dari atas tembok? ... Mengapa kamu demikian dekat ke tembok itu? --maka haruslah engkau berkata: Juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."

Dengan jawaban Daud yang mengatakan bahwa " ...Beginilah kaukatakan kepada Yoab: Janganlah sebal hatimu karena perkara ini, sebab sudah biasa pedang makan orang ini atau orang itu. Sebab itu perhebatlah seranganmu terhadap kota itu dan runtuhkanlah itu. ..." (II Samuel 11:25), kita dapat bayangkan bahwa Yoab mungkin tersenyum menyeringai karena Daud berhasil masuk dalam perangkap muslihat Yoab. Dengan kata lain, Yoab mengetahui kelemahan Daud. Oleh karena itu, ia semakin tidak menghormati pemimpin yang dipilih oleh Allah sendiri ini.

Pada akhirnya, kita dapat membaca di I Raja-raja 2: 5-6 tentang pesan Daud kepada Salomo, anaknya bahwa Yoab tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena ada hutang darah Abner dan Amasa. Akhirnya Yoab dibunuh oleh Benaya, atas perintah Raja Salomo, dan keturunan Yoab berada di bayang-bayang hutang darah Yoab selamanya ( I Raja raja 2: 28-35).

Selain Absalom, roh Yoab ini juga sangat berbahaya. Gereja bahkan para pemimpin harus waspada dengan orang-orang yang memiliki roh tersebut. Yoab sepertinya lebih licik dan licin dibandingkan Absalom, karna seakan-akan di hadapan Daud, Yoab berbakti. namun sesungguhnya hati dan pikirannya memiliki rancangan yang begitu jahat untuk mengendalikan Daud. Roh Yoab bekerja seperti benih kanker yang terus merambat namun perlahan, menunggu di saat gereja ataupun para pemimpin lengah dan lemah. Seperti Yoab mengendalikan Daud, Adonai pun berusaha mengendalikan Salomo melalui kedekatan Salomo dengan Batsyeba, ibu Salomo mengenai permintaannya atas Abisag sebagai istri Adonia (I Raja-raja 2:13-25).

Jika roh Absalom adalah roh yang merobek, menggeser tudung otoritas kepemimpinan yang telah Tuhan tetapkan dengan diri mereka sendiri; Sebaliknya roh Yoab dan Adonia adalah roh yang malah berusaha mengendalikan otoritas kepemimpinan di atasnya sesuai kemauannya sendiri, sehingga mencemarkan dan menghancurkan tudung otoritas rohani tersebut. Roh ini sangat dibenci Tuhan, maka dari itu mereka tidak akan pernah mendapat bagian apa-apa dari Kerajaan Allah, karakter mereka busuk dan hanya kematian rohani yang ada bagi mereka.

Jangan pernah ambil keuntungan pribadi dari saudara seiman bahkan para pemimpin kita, sehingga sekedar memperalat mereka untuk memuaskan dan menjalankan kepentingan kita. Hormatilah mereka seperti bagaimana Tubuh Kristus kepada Kepala, yaitu Tuhan Yesus Kristus, karena setiap kita mempertanggungjawabkan di hadapan Raja. Mintalah Tuhan membentuk hidup kita agar karakter taat dan penundukan diri ada pada kita. Ingatlah, promosi datangnya dari Tuhan berdasarkan bagaimana kemajuan karakter kita menyerupai Kristus. Janji Allah bisa semakin ditambahkan atau malah digagalkan tergantung kemurnian karakter dan respon hati kita. Amin.

Ibrani 13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

0 comments:

Posting Komentar