Selasa, 15 Juni 2010

Melepaskan gembok dan rantai belenggu

Sekitar satu bulan yang lalu, suatu kali ketika berdoa lebih lagi bersama-sama dengan rekan-rekan. Saya mendapatkan suatu gambaran bergerak seperti sebuah film. Saat itu dalam jarak beberapa langkah dari saya, saya melihat ada seseorang berdiri di dekat sebuah tiang, entah laki atau perempuan tidak jelas, dan itu tidak penting menurut saya saat itu, karena perhatian saya tertuju pada belenggu-belenggu yang mengelilingi dan mengikat dia. Yang saya lihat, ada 3 atau 4 gembok yang mengunci satu sama lain belenggu itu. Dari kejauhan, saya melihat kondisinya sangat mengenaskan, yang saya tahu pasti tubuhnya menderita, kurus, dan agak compang camping pakaiannya.


Saat itu, saya berteriak kepada dia agar dia segera melepaskan dirinya; karena saat itu, tiba-tiba saya tahu dengan pasti bahwa dia seharusnya punya kunci untuk melepaskan gembok-gembok itu. Saya berteriak agar dia segera gunakan kuncinya itu. Namun, saya heran kenapa suara saya tidak dia dengar, dia tidak merespon teriakan saya. Akhirnya, saya coba dekati dia, bermaksud bicara kepada dia lebih dekat. Ketika saya berhadapan dengan dia, saya mencoba berbicara kepada dia sekali lagi, saya mulai menyibakkan rambut yang menutupi wajahnya, dan saya kaget bahwa matanya gelap, berlubang, seakan-akan tidak ada bola matanya. Dia buta. Ketika saya mau berbicara kepadanya, tiba-tiba saat itu saya sadar bahwa dia tidak bisa berbicara jelas, saya tidak tahu apakah lidahnya ada atau lidahnya menjadi kaku, tapi yang pasti dia berusaha berbicara tapi seperti orang bisu begitu. Menurut pemahaman saya saat itu, agaknya kedua telinga, kedua mata dan lidahnya sedang tidak dalam kondisi baik.

Beberapa hari saya termenung dengan apa yang saya lihat itu, saya bertanya-tanya pada Tuhan apakah orang itu adalah saya. Lalu dalam beberapa hari pula, saya akhirnya mengetahui bahwa orang itu adalah gambaran dari gereja Tuhan secara umum, jadi bisa saja saya termasuk di dalamnya. Saya bertobat atas kesalahan-kesalahan saya di waktu sebelumnya, padahal memang saat-saat sebelumnya seperti yang telah saya ceritakan di posting saya bulan mei, saya mengalami keadaan ditipu-daya. Saya tidak mau mengalami keadaan seperti apa yang saya lihat tersebut.

Beberapa hal yang ingin saya bagikan adalah
· Sadarilah bahwa setiap kita mempunyai kuasa otoritas ilahi (kunci) untuk melepaskan hal-hal yang membelenggu dan mengikat kita; Namun kadang kita tidak menggunakan dan serasa tidak memilikinya.
· Yang saya temukan bahwa belenggu-belenggu itu adalah :
o Belenggu kemalasan dan kepasifan
o Belenggu tawar hati dan putus asa
o Belenggu ketakutan dan kekuatiran
· Jika kita terikat dengan belenggu-belenggu itu dalam beberapa waktu lama, maka akibatnya:
o Si jahat dengan mudahnya akan mencongkel bola mata rohani kita, yang membuat kita kehilangan panggilan dan visi mulia dari Tuhan, bahkan parahnya kita tidak akan bisa memandang kuasa mujizat dan kasih Tuhan atas kita.
o Fungsi pendengaran kita menurun drastis, sehingga kita tidak bisa mendengar Firman Tuhan dan Janji-JanjiNya yang tersedia buat kita. “Bukankah iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh Firman Kristus” (Roma 10:17). “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32) Maka dari itu kondisi iman kita akan terus menurun , roh kita menjadi menderita, kurus dan tidak mulia lagi. Selama kita tidak mendengarkan FirmanNya, maka kondisi kita dalam perbudakan rohani.
o Lidah seperti lidah orang bisu, sehingga kita pun tidak bisa memperkatakan dengan jelas Firman Tuhan dan Janji-JanjiNya atas kita. “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." (Roma 10:8) “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.” (Roma 10:10)
· Buat saya, hal itu merupakan tugu peringatan bagi saya dan anda semua sehingga kita harus berjaga-jaga agar tidak terikat oleh belenggu-belenggu tersebut bahkan belenggu-belenggu lain yang iblis persiapkan.

Tujuan dari sharing ini adalah dalam akhir zaman ini, akan begitu banyak strategi yang iblis persiapkan karena dia sadar waktunya dia tidak lama lagi di dunia ini. Dia akan mempercepat gerakannya untuk menghancurkan kita, anak-anakNya. Dia akan tanamkan pemahaman dan kebenaran-kebenaran palsu yang menyesatkan begitu banyak orang, dan anehnya orang itu membiarkan dirinya disesatkan. Orang itu bermegah bahwa hikmatnya melebihi hikmat orang theology/ sekolah Alkitab, dia berkata dia mendapat pewahyuan langsung dari Tuhan. Dia berkata pula bahwa dia siap diuji apa yang dia katakan, namun sesungguhnya saya temukan bahwa bukan dengan kerendahan hati dia berkata, bahkan dengan sengaja dia sudah mendirikan benteng-benteng pertahanan dan serangan balik untuk seseorang yang menasihati/ mengkritiknya. Inilah hal-hal yang menyedihkan di saat ini; D i sisi lain pula, banyak orang haus dan lapar akan hal-hal supranatural dan serba instan. Cari pasangan dengan instan dan ramalan, Agar tetap eksis dalam pekerjaan, ada yang meminta pertolongan paranormal, ramalan, jimat bahkan beri sesajen. Film -film yang bertemakan setan, pembalasan dendam bahkan horror semakin bertambah banyak saja.Pornografi dan seksual merusak generasi anak muda. Pembunuhan yang kejam dan sadis kian marak. Benar yang dikatakan Firman Tuhan bahwa mereka mencintai diri mereka sendiri dan mencari kepuasan bagi diri mereka sendiri. Mereka tidak lagi menahan emosi mereka, bahkan tidak ada yang namanya sopan santun dan moral. Mereka akan mencari kebenaran-kebenaran yang mengenakkan daging mereka sendiri, mereka akan memanjakan daging mereka yang berujung kebinasaan.

Sebagai anak-anak Tuhan di akhir zaman, janganlah kita turut ambil bagian dalam kebinasaan tersebut, malah sebaliknya kita harus memerangi kondisi tersebut. Seperti Lot, "Di tengah-tengah orang-orang semacam itu Lot yang baik itu hidup dengan batin tersiksa, karena tiap hari ia melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat( II Petrus  2:8)", kita mungkin prihatin dengan kondisi dunia sekarang,  namun kita tidak melakukan apa-apa yang menolak keadaan tersebut. Agaknya kita malah membiasakan diri kita dalam keadaan tersebut, seperti sikap Gideon pertama kali saat di tengah perbudakan Midian. Jadi, mari semua tentara Tuhan dan pahlawan Tuhan bergeraklah di bidang yang telah Tuhan tentukan buat kita semua, berkaryalah, jadilah saksi Kristus bagi orang sekitarmu,  namun jangan mau terjerat dalam belenggu dan tipu daya iblis. Amin. God Bless you abundantly :)

Efesus 5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. 

0 comments:

Posting Komentar