Rabu, 31 Maret 2010

Elia adalah manusia biasa seperti kita

Ketika saya sedang berdoa, jujur saya memang rasakan bahwa saat itu saya lagi tidak nyaman untuk berdoa dengan waktu lama, tiba-tiba Tuhan ingatkan saya dengan berkata sangat jelas, "Son (nak), Elia adalah manusia biasa sepertimu, NAMUN ia sungguh-sungguh berdoa. Bukankah doa orang benar yang sungguh-sungguh berdoa, sangat besar kuasanya".

Mulai awal bulan maret ini saya menetapkan diri saya untuk membangun mezbah doa yang kuat kembali. Jam-jam doa yang teratur dan pasti ada. Berdoa lebih lagi dalam roh, berdoa dengan berbahasa roh, berdoa terobosan buat jiwa-jiwa, gereja, keluarga, teman-teman, Surabaya dan Indonesia. Awal-awalnya susah untuk mendisplinkan diri ini, kadang tidak nyaman berdoa lama, kadang muncul pikiran pekerjaan yang belum selesai, selalu ada alasan untuk segera menghentikan jam-jam doa itu. Di saat itulah, Tuhan tegur saya dan berkata "Son, Elia adalah manusia biasa sepertimu, NAMUN ia sungguh-sungguh berdoa. Bukankah doa orang benar yang sungguh-sungguh berdoa, sangat besar kuasanya". Tuhan berbicara tentang kualitas dan bukan kuantitas doa. Esensi berdoa bukan lamanya doa kita, karna jam doa fulltimer gereja dan jam doa karyawan kantor pasti jauh berbeda. Tuhan sadari itu, maka dari itu bukan kuantitas doa yang Tuhan minta, namun kesungguhan doa itu, kuasa dan ketetapan hati kita untuk berdoa.

Ketaatan dan kerelaan untuk menerima ajakan Tuhan untuk berdoa itulah yang Dia mau. Kesadaran dan pengertian betapa pentingnya membangun mezbah doa adalah yang Tuhan mau. Jika Tuhan kadang meminta waktu kita sedikit lebih lama berdoa, percayalah Tuhan akan bereskan hal lainnya yang bisa kamu kuatirkan. Mulai sediakan waktu lebih awal dari biasanya kita berdoa. Itu melatih kesungguhan kita dengan Tuhan. Fokus dalam doa, jangan ada persoalan kekuatiran yang membuat kita menghentikan membangun mezbah doa, kecuali ada hal-hal yang memang sangat urgent dan tidak bisa digantikan oleh orang lain, misal anda harus membantu teman, saudara ataupun orang tua yang memang saat itu tidak bisa ditunda lagi. Karena ingatlah satu hal juga, Tuhan tidak mengindahkan "sifat kaku " kita yang tidak mengasihi orang lain di saat orang tersebut sangat membutuhkan keberadaan kita, walaupun di saat itu kita sedang serius berdoa. Itulah seninya Tuhan. Itulah ketulusan dan kerendahan hati yang Tuhan inginkan ada dalam hidup kita.

Berdoa kepada Tuhan bisa di mana saja, namun selayaknya komunikasi antara suami istri tidak semua harus di mana saja. Anda pasti mengerti maksud saya. Jika anda ingin mengenal lebih dekat dengan lawan jenis anda, anda pasti menginginkan tempat terbaik yang mungkin tidak bising, teduh, sehingga anda dapat menikmati waktu berdua pribadi dengan pasangan anda dan seakan anda berkata bahwa dunia milik anda berdua saja. Anda dapat berbicara dengan pasangan anda di jalan, melalui telepon dan sebagainya, namun anda memerlukan tempat terbaik untuk mempererat lebih lagi hubungan anda dengan pasangan anda. Tuhan menginginkan anda menjadi kekasihNya, DIA mau bawa anda dan saya masuk dalam keintimanNya, maka dari itu sediakan waktu terbaik dan yang selalu ada buat DIA.

I Tesalonika 5:16-18 " Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. "

Jadi, mari kita bersama sama berdoa untuk lawatan Tuhan atas keluarga, teman, saudara dan Indonesia. Bangun mezbah doa dan syukur kita. Bersungguh-sungguhlah berdoa ! Amin !

0 comments:

Posting Komentar