Rabu, 31 Maret 2010

Menjadi Pembidik Generasi Anak Muda !

Sabtu pagi beberapa minggu lalu, ketika saya berdoa bersama rekan-rekan saya untuk berdoa bagi Indonesia. Kami duduk mengitari sebuah peta Indonesia. Sebagai bagian dari rakyat Indonesia, kami rindu memberkati Indonesia dengan kasih dan kuasa Tuhan. Cukup lama kami berdoa, tiba-tiba Tuhan ingatkan saya berdoa untuk bangkitnya para pembidik generasi muda di Indonesia.

Sebenarnya saya pertama kalinya bingung apa artinya pembidik, saya mengira berkaitan dengan pengajar, sehingga saya berdoa tentang pengajaran yang benar atas generasi muda. Namun hari ini setelah saya cari di kamus Bahasa Indonesia dan renungkan ternyata arti kata membidik sangat dalam dari sekedar mengajar. Membidik artinya mengarahkan kepada sesuatu. Pembidik generasi berarti orang-orang yang mengarahkan generasi ini untuk menjadi seperti apa, seperti apa yang Tuhan mau.

Generasi muda di Indonesia memerlukan para pengarah yaitu bapa-bapa rohani yang bersedia memberikan hidup mereka untuk membentuk dan mendidik generasi muda serupa dengan Kristus. Hal ini tentu berkaitan dengan janji pemulihan Tuhan di akhir zaman ini dalam Maleakhi 4: 5-6 "Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah. "

Generasi muda di mata Tuhan

I Yohanes 2: 14c "... Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat. "

Alkitab mencatat kekuatan dan kuasa yang dimiliki anak muda di dalam Tuhan bahwa sesungguhnya anak muda di dalam Tuhan diberikan kuasa untuk mengalahkan yang jahat dan Tuhan telah menetapkan bahwa Firman Tuhan diam di dalamnya.

Siapakah anak muda? Jika kita melihat dewasa ini, setiap kali kita membicarakan anak muda, kita akan menggambarkan dunia anak muda dengan hura-hura, kenakalan, kebodohan, pemberontakan, kemalasan, pornografi, narkoba dan masih banyak lagi kesan-kesan negatif. Si jahat mengetahui dengan benar tentang I Yohanes ini dari awal mula penciptaan manusia, oleh karena itu ia membuat kehancuran generasi muda dewasa ini bertambah parah di akhir zaman ini.

Mula mula, Generasi muda perlu diarahkan dalam 2 hal yaitu :

Dignity ( Martabat, siapakah jati diri kita sekarang )

Siapakah anak muda di hadapan Kristus? Apa impian Tuhan buat generasi muda Indonesia? Siapakah anda sebagai generasi muda menurut orang lain? Siapakah anda menurut diri anda sendiri sebagai generasi muda?


Generasi muda di hadapan Tuhan dikasihiNya. Jika Tuhan tidak mengasihi generasi muda, untuk apakah Firman Allah menjanjikan sesuatu yang luar biasa di I Yohanes. Generasi muda adalah generasi yang dipersiapkan selanjutnya untuk menggantikan generasi sebelumnya. Jika dalam suatu organisasi atau kegerakan, tidak ada regenerasi (pergantian kepemimpinan dan tim) yang minimal memiliki kecakapan positif seperti generasi sebelumnya, maka dapat dipastikan organisasi itu akan kacau balau dan akhirnya hancur.

Generasi muda identik dengan sifat dinamis, kreatif dan daya juang yang tinggi, maka tidak heran jika tidak disertai penundukan diri dan rasa hormat maka akan muncul tindakan anarkis, pemberontakan dan keresahan. Bukankah ini yang terjadi di negara yang kita kasihi ini ? Sangat menyedihkan adanya gap -jurang pemisah yang cukup lebar antara generasi muda dengan generasi sebelumnya dalam dunia politik, sosial dan ekonomi. "Yang muda" tidak ada penundukan diri kepada "yang tua ". "Yang tua" tidak memberi kesempatan atau mempertimbangkan saran dari "yang muda". Sehingga terjadi demo, tindakan anarkis yang meresahkan masyarakat dan menurunkan martabat bangsa kita. Roh inilah yang juga menghancurkan gereja-gereja Tuhan dalam kepemimpinan. Rasa "tidak enakan" antara jemaat dan gembala. Zaman akhir, akan semakin banyak timbul perpecahan dan perselisihan antara anak-anak Tuhan sendiri. Ingatlah antikris datang dari gereja Tuhan sendiri yang mengikuti keinginan dagingnya sendiri.

I Timotius 5:1, Paulus menasehatkan agar dalam kemurnian hati, generasi muda menegur generasi pendahulu kita sebagai bapa kita sendiri, dengan kata lain ada rasa hormat dan penundukan diri kepada yang lebih tua. Sebaliknya dalam Kolose 3:21 kembali Paulus menasehatkan agar bapa tidak menyakiti hati generasi muda, dengan kata lain biarlah ada kesempatan yang diberikan kepada generasi muda, berikan dukungan mentoring dan pembapaan kepada yang lebih muda, agar mereka sebagai generasi selanjutnya lebih tangguh dari kita.

Ingatlah anda sebagai generasi muda adalah tongkat estafet dari generasi pendahulu kita. Keberadaan anda sangat penting bagi Tuhan bahkan generasi pendahulu kita untuk mencapai garis akhir yang ada. Andalah yang menentukan dan membawa martabat bangsa ini maupun martabat sebagai gereja Tuhan akan menjadi seperti apa kelak di tangan anda.


Destiny ( Takdir, mau ke mana kita kelak, mau jadi apa kita kelak, tujuan hidup dan panggilan hidup kita)

Apakah garis akhir kita? Jika anda harus mengawali hidup anda, di manakah titik akhirnya sehingga anda dapat berkata bahwa anda sudah selesai?

Yang terpenting bukanlah oleh keluarga siapa anda dilahirkan, namun anda mau membawa diri anda ke mana setelahnya dan apa yang akan anda "lahirkan".

Setiap barang yang diproduksi pastilah mempunyai nilai fungsi dan kegunaan tertentu bagi kebutuhan masyarakat. Jika tidak ada nilai fungsi, maka itu akan memboroskan sumber daya produksi pabrik tersebut. Demikian pula dengan kita, anda diciptakan Tuhan bukan untuk sekedar memenuhi bumi saja, bukan sekedar bekerja, menikah dan mempunyai anak. Anda dan saya punya tujuan spesifik yang berbeda selayaknya tidak ada DNA seseorang yang sama persis dengan kita, tidak ada wajah yang benar-benar sama persis dengan kita secara natural.

Mazmur 139:13-16 "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. "

Sadarilah bahwa Tuhan sangat unik menciptakan kita untuk menempatkan kita di dunia ini. Sadari potensi anda, kembangkan dan temukan potensi anda yang lain. Sadari tujuan hidup anda, berdoalah dan tanyalah kepada Tuhan mulai hari ini.
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu" (Amsal 22:6)

0 comments:

Posting Komentar