Jumat, 21 Mei 2010

Belajar dari pengalaman manusia pertama (I)

Berasal dari karya agung Allah.

Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Tuhan Allah. Ia tidak memiliki masa kanak-kanak dan tidak memiliki orang tua. Ia dibentuk dengan debu tanah oleh karya tangan agung Tuhan kita dan dihembuskan nafasNya ke dalam hidungnya, sehingga ia menjadi makhluk hidup. Ia berbeda dengan ciptaan lainnya yang hanya diciptakan melalui perkataan Firman Tuhan. Ia diciptakan secitra dan serupa dengan Allah Tritunggal dan Tuhan menetapkan manusia untuk menguasai bumi dan segala ciptaan yang ada di dalamnya.


Kejadian 2:6-7 ... ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu, ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.


Kejadian 1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Tidak dipungkiri berbeda dengan Adam, kita memang dilahirkan dari seorang ibu dan kita melewati masa kanak-kanak, namun karya penciptaan Allah tetap berlangsung dari dalam rahim ibu kita. Rupa tubuh jasmani kita menyerupai kedua orang tua kita dan hal itu diketahui melalui DNA kita; Demikian pula dengan rupa manusia rohani kita yang telah ditebus dengan darahNya adalah menyerupai gambar dan rupa Allah Tritunggal, karna kita memiliki DNA Kristus. Seperti DNA tubuh kita unik dan berbeda antar manusia yang satu dengan yang lain, demikian pula DNA satu sama lain manusia rohani berbeda. Dalam Kristus, kita memiliki tujuan hidup yang sama, namun memiliki fungsi, arah jalan hidup, visi dan panggilan yang berbeda.

Tujuan hidup kita yang telah ditebus:
  • Menjadi serupa dengan Kristus, bertumbuh ke arah Kristus dan berbuah lebat. Ketika kita mengikut Dia, Tuhan juga menginginkan agar kita melakukan seperti yang Ia lakukan.- Efesus 5:1, Roma 8:29
  • Memberitakan kabar keselamatan bagi semua orang, menjadi saksi. Orang lain menyaksikan seberapa besar pengaruh Kristus dalam hidup kita- Markus 16:15, Yesaya 43:10-13
  • Menjadi pemurid, teladan dan berkat bagi semua orang. "Jadikan semua bangsa muridKu..!"- Matius 28:19
Panggilan yang Tuhan tetapkan buat kita, contoh:
  • Menjadi pengkhotbah, penginjil, misionaris yang diutus ke suatu daerah yang terpencil
  • Menjadi dokter yang membuka klinik gratis/ biaya terjangkau untuk kaum papah, tidak mampu, desa/suku yang belum terjangkau
  • Menjadi pengusaha yang membuka lapangan usaha baru yang dapat menyerap orang banyak yang butuh pekerjaan yang layak
  • Menjadi singer/ WL yang menciptakan lagu-lagu yang menyentuh hati Tuhan, membawa perubahan, membawa pesan khusus Tuhan kepada orang lain dan menyanyikan dengan penuh kasih akan Tuhan dan sesama, atau bisa saja membentuk grup band rohani yang memiliki warna musik, misi dan visi tertentu. 
  • Menjadi karyawan teladan yang membuka Persekutuan Doa dan memenangkan banyak jiwa di perusahaan tersebut.
Panggilan Tuhan selalu berkembang dan terus berjalan selama kita rela dan taat akan arahanNya. Di hadapan Tuhan, jabatan atau kehormatan di muka bumi tidak berarti apa-apa, karna semua mulia di hadapanNya dan Tuhan lebih menilai ketaatan dan kerelaan kita.

Manusia roh yang memiliki jiwa (kehendak, perasaan, pola pikir)

Kejadian 2: 19-20 Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Adam memiliki kehendak dan pola pikir, hal ini dapat kita ketahui bagaimana ia mengambil keputusan apa nama binatang-binatang itu dengan hikmat Allah. Suatu pekerjaan yang luar biasa. Ia pun mengetahui dan merasakan bahwa tidak ada ciptaan Allah yang sepadan dengan dia. Ada Hikmat Allah yang berbicara dalam pikirannya, karna memang di ayat sebelumnya, Tuhanlah yang berinisiatif memberikan penolong yang sepadan dengan dia.


Kejadian 2:18. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Seperti Adam, Tuhan tetap menciptakan kita benar-benar manusia yang memiliki kehendak bebas dan bukan sebagai robot. Kita bisa berpikir untuk mengambil keputusan sendiri, merasakan dan bertindak. Namun sejak dosa adam dan hawa, kehendak kita cenderung hanya untuk memuaskan keinginan dosa itu sendiri. Keputusan kita tidak lagi berjalan dengan Hikmat Allah tapi melakukan apa yang dibenci Tuhan. Hal ini terbukti dari apa yang terjadi oleh Kain sampai akhirnya di Kejadian 6, Tuhan berfirman "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging (corrupt/flesh), tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja .. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,  maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya  ... Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.".

Dewasa ini, kedatangan Tuhan yang kedua kali sudah semakin dekat, mari kita berjuang bersama-sama untuk tetap setia, teruji di hadapan Tuhan. Seperti pepatah Korea "Tanyalah, walaupun engkau sudah mengetahui jalan itu", maka bertanyalah kepada Tuhan senantiasa, karna jalan Tuhan bukan jalan kita, rancangan Tuhan berbeda dengan rancangan kita (Yesaya 55:8).

Baca juga blog dari rekan rohani saya yang berjudul Kehendakku + KehendakMu=1 yang mengajarkan bagaimana kehendak kita dan kehendak Tuhan menjadi satu.

0 comments:

Posting Komentar