Kamis, 17 Februari 2011

Bolehkah ini, bolehkah itu, mengapa tidak boleh?

Mungkin lebih baik jika saya mensharingkan tentang ini kepada kita semua. Tanpa kita sadari sampai sekarang banyak dari kita terkena tipu daya iblis yang licik untuk membangun kubu-kubu pembenaran diri sendiri dan keangkuhan manusia, yang berakibat setiap dari kita semakin terikat dengan kebodohan dan kebohongan iblis.

II Korintus 10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.

Jujur ketika menulis share post ini, saya harus berkata bahwa tahun-tahun lalu saya pernah mendapat pemikiran yang tidak benar yang mengompromikan tindakan onani/ masturbasi, di samping saya tahu bahwa itu memang dosa. Saya bergumul tentang hal itu, karena saat itu pikiran saya belum dimerdekakan oleh Kristus. Anehnya ketika saya ingin mencari kebenarannya dalam forum-forum internet, malah banyak argumen dari forum-forum luar bahkan juga dari forum kristiani yang memperbolehkan melakukan onani/ masturbasi, seperti :

  • Dari segi kesehatan, onani itu tidak apa-apa karena turut juga mengeluarkan kotoran-kotoran yang bersamaan keluarnya mani sperma.
  • Lebih baik onani daripada melakukan hubungan seks dengan lawan jenis.


"Bolehkah onani ?", "bolehkah nonton blue film ?" adalah contoh pertanyaan-pertanyaan anak-anak Tuhan yang sebenarnya meragukan bahwa itu adalah dosa dan sudah/hampir terpikat dengan "kenikmatan" dosa itu. Saat teman atau hamba Tuhan menjelaskan bahwa itu dosa, maka mereka bertanya ke tahap selanjutnya, yaitu "Mengapa dosa dan tidak boleh? di mana ayatnya?". Setelah dijelaskan panjang lebar, mereka kembali akan mempertanyakan, "Kok bisa ya? masa sih?" dan mereka akan mengungkapkan argumennya menurut pemahaman dan kebenarannya sendiri yang mereka dapatkan.

Pikiran yang berkompromi dan liar seperti itu adalah tipu daya yang iblis bisikkan di dekat telinga dan otak kita, seperti ketika Hawa tergoda memakan buah "terlarang" di taman Eden. Teman-teman, jika kita berpikir iblis menyerang dengan hal-hal yang daging kita tidak sukai, maka kita salah besar dan pasti kita tidak akan tergoda jatuh dalam dosa. Sebaliknya, iblis memberikan tipu daya pemikiran yang memikat daging kita untuk membangkitkan keingin-tahuan, hawa nafsu dan seksual kita. Sejak semakin lama kita menerima tipu daya itu dan tidak benar-benar menolaknya, maka saat itu pikiran kita terikat dan dipengaruhi oleh iblis. Hal ini berlaku juga dengan bentuk tipu daya yang lain.

Pergumulan bahwa itu dosa dan tidak dosa, melelahkan pikiran saya dan membuat saya juga jatuh bangun terpikat dalam dosa cabul, membuat saya kembali pada tindakan keburukan masa lalu saya. Saat kita menjadi anak Tuhan, bukan berarti iblis tinggal diam. Pertama kali yang akan dia lakukan adalah mengingatkan kita akan kebiasaan dosa kita yang enak buat daging kita di masa lalu. Sebelum kita menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, setiap kita adalah sahabat dari si jahat, budak dari iblis. Iblis sudah mencatat 1001 kebiasaan dan dosa kita yang pernah kita lakukan bersamanya. Catatan itulah yang dia gunakan untuk  mendakwa, mengingatkan, memikat kita kembali. Dakwaan iblis kepada Tuhan tentang kita telah Tuhan bayar lunas dengan darahNya, namun iblis masih bisa mengingatkan dan memikat kita untuk jatuh dalam pencobaan yang serupa dengan dosa masa lalu kita. Jika ia gagal mengingatkan kita akan betapa buruknya kita, maka ia akan mencoba memikat kita dengan apa yang terjadi di sekeliling kita.

Yakobus 1:13-15. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Anda dan saya dicobai oleh keinginan daging kita sendiri. Iblis menawarkan hal yang daging kita sukai dan daging kita terpikat. Berita buruknya, iblis akan selalu membisikkan dan mempengaruhi daging kita. Jika daging kita tidak didisiplin atau ditundukkan oleh Roh Kudus, maka pasti dengan mudah kita dipengaruhi oleh iblis.

Suatu ketika dengan jelas, Bapa tiba-tiba berkata, "nak, cek apa yang mereka pertanyakan di forum, internet dan dalam pikiran mereka seperti itu, adalah karena mereka tidak kenal Aku, mereka tidak pernah memberikan waktu dan hidupnya untuk berkomunikasi, mencari KehendakKu atas mereka!" dan ternyata benar ketika saya teruskan membaca dan membaca, mereka menuliskan sendiri bahwa mereka jarang membaca Alkitab, jarang doa, jarang bersekutu dengan Tuhan dan sebagainya. Saat itu, benar-benar ada kelegaan yang  datang pada saya, dan saat itu semua pergumulan saya tentang itu lenyap sudah. Saat itu, hikmat dari Tuhan berkata kepada saya, bahwa percuma terus berusaha "meladeni" menjawab apa yang mereka debatkan dan pertanyakan, jika sebenarnya mereka hanya menginginkan jawaban yang menyukakan hati mereka dan membenarkan tindakan itu. Percuma kita menjelaskan tentang asal usul onani, peraturan di kitab imamat, tentang tubuh kita sebagai Bait Roh Kudus, serta tentang keberadaan kita sebagai anak terang dan manusia rohani, jika mental dan pikiran mereka menyukai hal yang dari daging. Itu menunjukkan keterikatannya dengan dosa tersebut, jika orang tersebut terus mempertanyakan dan membantah kebenaran Firman Tuhan.

Anda dan saya dengan sadar tahu bahwa itu Tuhan tidak suka, bukan hanya sekedar kita mencari peraturan/ larangan tertulis di Alkitab. Contoh, kita tidak dibenarkan Tuhan untuk merokok, namun sampai tua pun, kita tidak akan pernah temukan di Alkitab, larangan dengan jelas bahwa merokok itu dosa. Kita tahu bahwa merokok dan onani itu membuat Tuhan sedih, menjadi dosa dan celah yang lebih besar lagi untuk dosa yang lain, karena kita ada hubungan persekutuan dengan Tuhan yang kita bangun kuat. Hubungan itu kita bangun bukan 1 kali dalam seminggu, atau 3x dalam setahun, namun setiap hari kita memberikan waktu dan hidup kita dalam persekutuanNya. Percayakah kita, dalam HadiratNya, kita diubahkan dan dilembutkan, banyak rahasia surga yang akan dinyatakan ... dan yang terpenting kita memiliki Hati-Nya dan Kehendak-Nya. Amin. Dalam HadiratNya, hati dan pikiran kita akan dicondongkan pada kehendakNya. lambat laun kita tidak mudah terpikat oleh keinginan dosa, karena dari hati kita, ada aliran-aliran kehidupan yang berasal dari RohNya.

Amsal 9:17 "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya.". Segala sesuatu yang berkompromi dengan dosa itu lezat dan manis bagi daging kita.

Amsal 25:26. "Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik. ". Mari setiap kita anak Tuhan harus membuat perbedaan dari yang lain. Jika kita meragukan kebenaran Firman Tuhan, maka saat itu kita akan terjebak dalam tipu daya iblis dan hati kita menjadi kotor dan keruh.

HATI-HATI ! Bukannya anda membenci dosa, melainkan anda menyiasati dosa, atau anda hanya tidak menyukai akibat dosa. Jika dosa yang anda lakukan tidak berakibat buruk/merugikan bagi orang lain/diri anda saat itu, maka anda akan terus tinggal dalam dosa tersebut dan selamanya anda akan terikat dikuasai oleh iblis. Adalah suatu hal yang bodoh dan tidak berhikmat, jika anda berkata "saya anak Tuhan dan tidak mungkin saya dikuasai kembali oleh iblis". Iblis punya 1001 cara menginginkan anda dan saya kembali padanya, dia begitu merindukan anda dan saya. Dia ingin berbagi kamar dengan anda dan saya di masa penghakiman Tuhan. Jangan begitu bodoh dan cuek dengan membiarkan anda jatuh dalam genggaman iblis, anda tidak akan pernah bisa membayangkan betapa mengerikannya dan betapa sulitnya anda lepas dari cengkramannya. Jangan pernah terlambat untuk sadar betapa buruknya hidup kita tanpa perlindungan dan perkenanan Tuhan! (tidak boleh disebutkan)

1 komentar:

  1. Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. Segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

    BalasHapus