Tidak kusangka ternyata hari-hari sekolah Bapa telah dimulai lagi. Hari ini kira-kira pukul 02.00 pagi, aku tiba-tiba terbangun dan aku merasakan dalam rohku, bahwa lonceng sekolah Bapa telah berbunyi kembali, setelah sekian lama tidak berbunyi. Aku ingat terakhir kali aku mendengar suara lonceng itu berbunyi adalah ketika aku masih berada di kelas SMU. Tidak kusangka banyak hal indah bersama Bapa yang telah kulupakan di masa SMA entah kenapa...dan saat itu, tiba-tiba Bapa mengingatkannya lagi setelah genap 10 tahun. Sebenarnya dari beberapa hari yang lalu, satu demi satu kembali kuingat dengan jelas bagaimana perjumpaan pertama kali dengan Bapa, sampai bagaimana aku meminta agar Bapa menunjukkan kemuliaanNya padaku...ohh. aku ingin mendengarkan kembali suara Bapa yang lembut dan tegas itu... ohh. aku rindu hidupku dipenuhi dengan HadiratNya. Aku ingat bagaimana ketika itu pertama kalinya hatiku terbujuk dan condong kepada keinginan dunia ini... dan memang begitu menyakitkan bagi Roh-Nya. Aku ingat bagaimana perasaan Roh saat itu ketika aku mendukakan dan memadamkan apiNya... seakan ada yang terpisah dari hidupku sendiri... begitu sedih yang kurasakan. Aku ingat dengan jelas bagaimana mata dan pikiranku tergoda kembali pada dosa masa laluku, dosa perzinahan, bagaimana akhirnya aku gagal untuk mempertahankan kekudusan hidupku... jatuh dan bangun berulang kali. Aku ingat dengan jelas bagaimana aku hidup dalam kesombongan, mencuri kemuliaanNya, mencuri persembahan bagiNya. Bagaimana mungkin anak kesayangan Bapa mendukakan hatiNya sendiri.
Aku ingat dengan jelas bagaimana suatu impresi yang kuat bahwa Yesus ada di sebelah kananku, seperti pemazmur sebutkan. Aku ingat dengan jelas bagaimana aku berdoa dengan keras untuk pertama kalinya menggunakan otoritas ilahi untuk memerintahkan para malaikatNya atas beberapa hal. Aku ingat dengan jelas bagaimana beberapa kali Tuhan hadir dalam mimpiku, namun aku juga ingat dengan jelas bagaimana kuasa si jahat berusaha menipu dan membuat aku rusak di alam bawah sadarku. Sekarang aku ingat beberapa hal yang kurasa penting untuk aku kembali mengingatnya. Aku ingat dengan jelas bagaimana suara si jahat yang berkata bahwa jika aku sungguh-sungguh mengikutiNya, maka ia akan hancurkan keluargaku dan ia berusaha dengan keras untuk menjauhkan aku dariNya. Aku ingat saat itu aku gemetar dan takut, namun aku ingat bahwa Tuhan memegang pundak kananku dengan begitu kuat, seakan berkata bahwa Aku tetap ada bersamamu, jangan takut. Aku ingat sekarang tentang kejadian-kejadian yang pernah aku mimpikan dan beberapa di antaranya telah terjadi. Kata orang tertentu, itu adalah "bunga tidur", namun kenapa itu semua mimpi begitu jelas teringat saat kejadian itu terjadi. Aku merasakan bahwa aku pernah ada di tempat itu sebelumnya tapi aku yakin itu pertama kalinya aku ke tempat itu, kadang sedikitnya aku merasakan bahwa akan terjadi apa setelah itu. Ada seorang hambaNya atau lebih dari itu pernah berkata bahwa Tuhan sedang berbicara kepadaku melalui mimpi... dan sesungguhnya ada impresi kuat bahwa Dia tidak hanya berbicara kepadaku hanya waktu aku tidak sadar.
Namun... itulah lembaran masa lalu. Banyak mengalami Tuhan, namun juga banyak gagal mempertahankan kekudusan dan buah roh. Aku ingat bagaimana pertama kali aku terluka dengan keputusan pemimpinku tentang masa depan sahabatku, bagaimana lama kelamaan aku tidak percaya lagi dengan otoritas ilahi yang Tuhan tetapkan di atasku sejak saat itu. Aku ingat bagaimana aku menolak kedekatan dengan pemimpinku, yang seharusnya aku banyak belajar darinya tentang profetik dan kedekatannya dengan Tuhan. Aku juga tiba-tiba ingat bagaimana aku memarahi sahabatku, saat dia ingin meminta agar aku mengajari beberapa mata pelajaran yang kesulitan dikuasainya. Menurutku, aku hanya buang waktu untuk mengajar orang lain. Aku ingat betapa aku tidak sabar mengajarinya bahkan sedikit membentaknya, seakan dia bukan sahabatku yang menemani bersama-sama dari SD sampai SMU. Ohh.. betapa jahatnya aku...betapa jahatnya karakterku. Aku juga ingat bagaimana aku adalah seorang pemarah saat itu.. dan ketika marah, aku selalu ingin membuang dan menghancurkan benda-benda di sampingku.. Tidak jarang aku melampiaskannya pada tembok. Aku akan memukul tembok itu sekeras mungkin... dan aku akan berhenti memukul sampai kemarahanku reda..dan sampai tangan kananku sakit. Aku ingat bagaimana sejak SMP, aku mulai mengobarkan amarahku ketika aku diolok-olok karena rasku...dan aku benar-benar tidak melakukan sifat buruk itu lagi terakhir 2 tahun yang lalu.
Sekarang, lonceng itu berbunyi kembali. Lonceng "panggilan mula-mula" itu telah kembali..seperti suara lonceng pertama kali yang kudengar ketika aku menerima Tuhan sebagai Juruselamatku di SMP..dan seperti suara yang kudengar ketika aku bergairah ketika menerima panggilanku dalam Tuhan di SMA...oohhh. betapa indahnya suara lonceng itu.. Aku tidak akan melewatkannya.. Mungkin banyak yang akan berubah setelah hari ini. Aku mengasihi ibuku, namun Hasratku adalah Dia. Aku menyukai seseorang dan aku tidak pernah bermain-main dengan perasaanku, namun saatnya aku perlu mengalihkan fokusku kepada-Nya dan panggilan suara lonceng itu terlebih dahulu entah sampai kapan...
Selamat datang Kemuliaan Tuhan yang lebih besar atas hidupku, atas kotaku dan atas Indonesiaku... Selamat datang ya selamat datang sampai Maranatha...Amin
Memang setiap proses akan membentuk kita apakah kita terbuat dari emas, perak, batu permata (hal-hal yang mulia - dari Atas)atau terbuat dari kayu, jerami (hal-hal yg alami - dari Bawah/dunia-daging), yang penting respon kita menghadapi setiap masalah, thx sdh sharing kehidupan, maju trus dalam Tuhan, salam kenal
BalasHapus