Senin, 11 Oktober 2010

"Ayah, jadilah sahabatku!"

Bacaan bagi kaum pria, calon ayah dan seorang ayah dari anak-anaknya.

Perubahan hubungan antara anak dan ayah adalah hal yang WAJAR dan PERLU.

Tidak selamanya anak menjadi pribadi yang lemah dan membutuhkan pengawasan ketat dari sang ayah.  Ia akan bertumbuh secara fisik dan karakter menjadi seorang pribadi yang baru, yang lebih matang yang memerlukan anda sang ayah sebagai seorang sahabatnya. Semakin bertambahnya usia anak anda, maka semakin banyak masalah kehidupan yang seharusnya diperbincangkan bersama. Berbagi pengalaman, dialog, mengobrol bersama maupun mungkin perbincangan tentang rasa suka terhadap lawan jenis maupun pertanyaan seputar seks bukanlah hal tabu yang harus dihindarkan dalam percakapan antara ayah dan anak. Bersenang-senang, melakukan hal-hal positif yang dilakukan banyak pria saat bersama, misal main golf, berenang, piknik dan memancing.

Setiap orang memiliki pengertian sendiri mengenai persahabatan. Sebagian mengatakan bahwa ayah dan anak takkan pernah menjadi sahabat, karna ayah tetap orang tua. Ketika anak-anak kecil, pandangan itu benar, karena jarang ada anak kecil yang menginginkan orang tua mereka menjadi sama seperti teman-teman mereka. Sebagian rasa aman yang dimiliki anak berasal dari kewenangan yang diberikan oleh orang tua. Namun, dengan beranjaknya usia, anak yang menjadi remaja sekarang merindukan kedekatan dengan orang tua mereka. Mereka acap kali ingin tahu seperti apa diri orang tua mereka sebenarnya, sama halnya orang tua ingin tahu seperti apa anaknya. Mereka ingin diterima di lingkungan ayah- lingkungan apa pun itu.

Setidaknya ada empat peran (tingkat) hubungan orang tua dengan anak anda :
  • Pengasuh, dari lahir hingga anak usia 7 tahun. Ayah mengurus anaknya dengan membuat aturan, menyediakan rasa aman dan hadir bagi mereka.
  • Guru, dari anak usia 8 th- 15 tahun. Seorang ayah harus mengajarkan iman, moralitas, kebajikan dasar kepada anak saat mereka bertumbuh dan masih tinggal satu rumah.
  • Mentor, dari anak usia 15-18 tahun. Target utama ayah adalah membantu remaja mengarahkan kebudayaan dan belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab secara moral ketika mereka harus meninggalkan rumah
  • Sahabat, dari usia 18 tahun ke atas. Ketika landasan yang kokoh sudah terbentuk, anak- anak akan mulai berpikir dan bertindak sebagai orang dewasa. Mereka akan meminta nasihat serta berteman dengan orang tua mereka.
Menjadi seorang sahabat bagi anak anda berarti anda menjadi kawan baginya, mau menghabiskan waktu bersamanya, tetap mendampinginya, menangis dan tertawa bersamanya serta menikmati hidup bersama.

Sumber: NN (maaf saya lupa darimana sumbernya)

Bagi para pembina dan gembala rohani, kita bisa menerapkan nilai-nilai seperti ini, yaitu tidak selalu mereka yang kita bina adalah anak-anak selamanya. Sesuai dengan intensitas waktu dan kualitas pembinaan, mereka akan bertumbuh secara rohani dan kelak menjadi sahabat dan partner kita, mereka akan menjadi pembina dan gembala rohani yang berdampingan dengan kita menjangkau dan merawat jiwa-jiwa seperti bagaimana kita merawat diri mereka dahulu. Ajarkan keteladanan kita dengan "Saya bertindak, kamu melihat & mencontoh. Kamu bertindak, saya melihat & mengarahkan. Saya dan kamu bertindak untuk menjadi tim yang luar biasa"

0 comments:

Posting Komentar