Senin, 04 Oktober 2010

Pemulihan Pondok Daud MULAI SEKARANG !

Kisah Para Rasul 15 : 16-18 Kemudian aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan. supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, yang telah diketahui dari sejak semula. 

Amos 9:11-12. "Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku," demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini. 

Nostalgia Tuhan

Pernahkah anda bernostalgia dengan suatu tempat, karena tempat itu pernah begitu mempunyai makna dalam yang begitu penting dengan diri anda, mungkin tempat itu bukan tempat yang "mahal" atau "indah". Lalu anda ingin rasanya mengulangi kembali kejadian di tempat itu, atau berkunjung kembali ke tempat tersebut sekedar mengingat-ngingat keadaan sekitarnya saat itu. Tuhan pun juga bisa bernostalgia. Dia tidak menyebutkan ingin mendirikan kembali Kemah Musa atau Bait Salomo, tapi Kemah Daud atau biasa disebut Pondok Daud, Pondok Pujian. Tuhan ingin merasakan kembali makna yang begitu dalam dari tempat itu.... dan Ia memintanya sekarang dari  kita semua...

Sebelumnya, yang perlu kita ketahui, bahwa Janji-janji Tuhan itu dimensinya sangat luas. Janji Tuhan bisa berbicara tentang akan adanya suatu peristiwa di bumi, atau peristiwa dunia yang akan tercatat di sejarah manusia, namun juga bisa berbicara tentang suatu peristiwa di alam roh, kegerakan rohani gereja dan lebih jauhnya ke arah kegerakan rohani yang membutuhkan kesatuan roh semua anak Tuhan interdenominasi.

Kata-kata "Pada hari itu" telah dicatat dalam sejarah dunia, yaitu resminya bangsa Israel menjadi sebuah negara pada tahun 1948, pemulihan jawatan-jawatan tubuh Kristus mulai tahun 1950-an serta pemberitaan Injil yang mulai diperdengarkan ke seluruh dunia sampai detik ini . Namun, sejarah dunia belum mencatat tentang dipulihkannya pondok/kemah Daud di bumi ini. Bangunan Kota Yerusalem diperbaiki, iya. Tapi sejarah dunia belum menemukan tentang perbaikan/ pendirian kembali bangunan pondok Daud. Kenapa? Karena sebenarnya Tuhan menginginkan bukan berupa bangunan material seperti Kemah Musa maupun Bait Salomo, melainkan suatu kegerakan pemulihan yang dimulai dari alam rohani dan itu dimulai dari pribadi, komunitas, gereja dan berakhir sampai pada smua gerejaNya di seluruh dunia.

I Taw 15:29-16:1. Tabut perjanjian TUHAN itu sampai ke kota Daud (kota Yerusalem/Kota Sion), . . . Tabut Allah itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tengah-tengah kemah yang dipasang Daud untuk itu, kemudian mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Allah. 

Nubuatan dan Janji-Janji Tuhan selalu menyebutkan nama Sion. Apakah Sion itu? Sion tidak hanya berarti wilayah tanah, Kota Allah, Gunung Tuhan; Namun itu bisa diartikan tentang Pribadi Pilihan Allah yang sudah ditetapkan bagaimana akhir hidupnya oleh Allah. Juga berarti tentang Pribadi tempat kediaman Allah. ... dan itu adalah Anda dan saya yang adalah Bait Roh Kudus, tempat kediaman Allah ( I Kor 6:19).  

Sudah saatnya Kita "kota Sionnya Allah" mendirikan pondok Daud.

Saat Tuhan bernostalgia akan pondok Daud, sebenarnya bukan apa yang Daud dirikan secara bangunan material yang Tuhan impikan kembali, namun tentang pribadi hati Daud yang ingin menyenangkan Tuhan, apa yang Daud kerahkan, berikan dan persiapkan yang terbaik bagi Dia. Daud begitu menyambut dan mengiringi langsung perjalanan Tabut Perjanjian dari rumah Obed-Edom ke Yerusalem. Daud menari-nari dan melompat-lompat disertai bunyi sorak sangkakala, nafiri, ceracap, gambus dan kecapi, agar Tuhan disenangkan hatiNya. Wow.. pasti suasana itu begitu megah dan sangat harmoni musiknya ( I Taw 15:25-28).

I Tawarikh 16:3-7 Lalu dibagikannya kepada setiap orang Israel, baik laki-laki maupun perempuan, kepada masing-masing sekeping roti, sekerat daging dan sepotong kue kismis. Juga diangkatnya dari orang Lewi itu beberapa orang sebagai pelayan di hadapan tabut TUHAN untuk memasyhurkan TUHAN, Allah Israel dan menyanyikan syukur dan puji-pujian bagi-Nya. Kepala ialah Asaf dan sebagai orang kedua ialah Zakharia; lalu Yeiel, Semiramot, Yehiel, Matica, Eliab, Benaya, Obed-Edom dan Yeiel yang harus memainkan gambus dan kecapi, sedang Asaf harus memainkan ceracap dan Benaya serta Yahaziel, imam-imam itu, selalu harus meniup nafiri di hadapan tabut perjanjian Allah itu. Kemudian pada hari itu juga, maka Daud untuk pertama kali menyuruh Asaf dan saudara-saudara sepuaknya menyanyikan syukur bagi TUHAN: 

Tidak hanya menyambut, Daud pun terus menjaga kesenangan hati Tuhan setiap hari dengan mendelegasikan beberapa orang sebagai petugas ibadah, contohnya bani Asaf serta saudara-saudaranya yang harus tetap melayani di hadapan tabut itu setiap hari dan imam Zadok beserta saudara-saudaranya yang harus mempersembahkan korban bakaran setiap pagi dan petang( I Taw 16: 37-43). Dia begitu persiapkan dengan begitu baik untuk pendelegasian para pelayan Tuhan , antara lain 4 pemimpin sembahan: Kenanya  (1Taw. 15: 22), Asaf  (1Taw. 25: 2), Yedutun  (1Taw. 25: 3), Heman (1Taw. 25: 5), 7 imam peniup nafiri (1Taw. 15: 24), 24 imam untuk mensukseskan ibadah, mungkin salah satu tugasnya adalah sebagai pemusik (1Taw. 24), para penyanyi yang berjumlah 288 orang (1Taw. 25). Juga ada suatu kelompok yang terdiri atas  4000 pemusik dan penyanyi  (1Taw. 23)

Kita diimpikan Tuhan menjadi seperti pribadi Daud

Adalah hasratnya, kerinduannya untuk menyenangkan HatiNYA, itulah yang Tuhan impikan. Daud selalu mengawali hidupnya dengan doa, bertanya pada Tuhan. dan tidak diragukan lagi bahwa Daud juga seorang pemazmur, pemuji dan pemain kecapi. Dia tahu bagaimana menyenangkan hati Tuhannya melalui musik, nyanyian dan tarian. Perhatikan ! Pemulihan pondok Daud berarti pemulihan paket lengkap antara DOA dan PRAISE WORSHIP (PAW). 

Doa dan PAW itu saling terkait, tidak dapat dipisahkan. Tidak mungkin seseorang bisa memuji dan menyembah Tuhan, kalau dia tidak mempunyai hubungan intim dengan DIA lewat doa. Lewat doa, kita mengerti dan kenal isi hatiNya, jiwa-jiwa dan sebagainya. Sedangkan dengan PAW, sebuah doa akan lebih dinamis dan powerful, karena saat seorang masuk lebih dalam dengan Tuhan, orang itu tidak lagi berdoa, tapi mengekspresikan HadiratNya dengan PAW, dengan nyanyian dan tarian.

Saya pribadi selalu membayangkan bahwa Doa dan PAW adalah kedua sayap rajawali yang membantu rajawali terbang tinggi ke langit. Kalau satu sayap terluka, maka rajawali tidak akan bisa terbang tinggi, tidak seimbang bahkan akan jatuh.

Jika para pelayan Tuhan, bahkan di mimbar khususnya, hanya asal-asalan mempersiapkan jalannya ibadah, latihan sekedarnya, sekedar rutinitas, tidak ada kerinduan jamahan Tuhan, tidak menjaga kekudusan dan keintiman pribadi, jarang berdoa, tidak ada kesatuan hati dengan yang lain, jarang berdoa bersama-sama, atau dengan kata lain tidak menjadi dewasa dalam beribadah, maka dapat dipastikan bahwa Kesenangan Tuhan tidak ada di tengah-tengah ibadah tersebut. Yang kita bicarakan bukan sifat Tuhan yang Omnipresent (Maha hadir). Ilustrasinya adalah bisa saja teman kita berada di sisi kita selalu, namun hatinya jauh dari kita, karena kita sering menyakiti hatinya dan kita tidak tahu apa yang menjadi kesukaan dan ketidaksukaannya.

Kapankah dikatakan bahwa Pondok Daud telah dipulihkan/ diperbaiki kembali

Saya yakin pembicaraan Pemulihan Pondok Daud tidak satu kali saja kita dengar. Begitu banyak para pengkhotbah, para hamba Tuhan, buku-buku rohani dan renungan telah mengajarkan sebelum-sebelumnya. Namun, kapankah itu harus dimulai dan kapankah itu dikatakan bahwa pondok itu telah diperbaiki?

Pondok Daud harus dimulai dari SEKARANG saat kita merindukan kesenangan hati Tuhan atas hidup kita, atas keluarga kita, atas gereja kita, atas Indonesia. Mulailah dengan bangun persekutuan pribadi dengan Tuhan melalui doa. Secara pribadi belajar bermazmur, mengucapkan Firman Tuhan, memuji Tuhan. Belajar menyembah dan menyerahkan kehidupan kita setiap pagi dan petang dalam pimpinanNyaSederhana dan harus !

I Taw 16:2 Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN. 

Saat kita menyenangkan hati Tuhan, maka Tuhan memberkati segala aspek hidup kita, bahkan bangsa Indonesia turut diberkati karena kita.

Setelah pondok Daud telah dipulihkan, maka itu harus tetap terjaga sampai Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Kitalah para imam yang ditugaskan untuk menjaga api korban bakaran setiap pagi dan petang, agar api tetap menyala. Jangan melihat berat tugasnya, namun mintalah hasrat seperti Yosua yang senantiasa suka tinggal berlama-lama di dekat Kemah Pertemuan. Amin !

Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku- Mazmur 69:10a

0 comments:

Posting Komentar