Sebuah kisah hidupku yang kubagikan agar kalian sadar aku pun manusia yang bisa lemah seperti kalian, namun kita sama-sama mempunyai Allah yang besar dan sungguh mengasihi kita ...
Ketika seseorang yang begitu dekat dengan diriku telah tiada, saat itulah hatiku merasa kosong. Aku merasakan sesuatu yang hilang dalam hidupku yang rasanya tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Keluargaku tidak lagi sempurna. Seseorang itu tidak akan bisa lagi menemaniku bertumbuh dewasa. Seseorang itu adalah ayahku. Sejak usia 9 tahun, ayah yang aku kasihi telah meninggalkanku sendiri bersama ibuku. Aku anak tunggal dan ayahku telah meninggal. Rendah diri, merasa berbeda dari teman-teman yang lain, menganggap diri aneh, berpikir bahwa Tuhan tidak adil, itulah yang aku rasakan semenjak ayahku meninggal. Teman-teman pergaulanku tidaklah banyak, namun mereka mengenalkanku pada dunia pornografi. Pendiam, namun menyimpan kemarahan dalam hati. Aku pun mulai tertarik dengan karate, capoera, dance, lagu-lagu dunia; tapi bersyukur Tuhan cegah aku tidak mempelajari sampai dalam. Sudah kulupakan doa dan berkat ayahku yang menginginkan aku menjadi seseorang yang penuh iman dan kuasa Tuhan. Ketika kulihat kenangan-kenangan lama bersamanya membuat aku ingin menangis sedu tanpa henti. Melakukan sesuatu yang kupikir dapat berguna agar merasa hidupku lebih baik, namun tidak selamanya perasaanku dapat ditahan. Ayah..ayah mengapa kau tinggalkan aku ? Tuhan mengapa Kau mengambil ayahku, mengapa aku dibiarkan sendiri... Aku merasa berjalan sendiri, berusaha mengerti sendiri.
Ketika seseorang yang begitu dekat dengan diriku telah tiada, saat itulah hatiku merasa kosong. Aku merasakan sesuatu yang hilang dalam hidupku yang rasanya tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Keluargaku tidak lagi sempurna. Seseorang itu tidak akan bisa lagi menemaniku bertumbuh dewasa. Seseorang itu adalah ayahku. Sejak usia 9 tahun, ayah yang aku kasihi telah meninggalkanku sendiri bersama ibuku. Aku anak tunggal dan ayahku telah meninggal. Rendah diri, merasa berbeda dari teman-teman yang lain, menganggap diri aneh, berpikir bahwa Tuhan tidak adil, itulah yang aku rasakan semenjak ayahku meninggal. Teman-teman pergaulanku tidaklah banyak, namun mereka mengenalkanku pada dunia pornografi. Pendiam, namun menyimpan kemarahan dalam hati. Aku pun mulai tertarik dengan karate, capoera, dance, lagu-lagu dunia; tapi bersyukur Tuhan cegah aku tidak mempelajari sampai dalam. Sudah kulupakan doa dan berkat ayahku yang menginginkan aku menjadi seseorang yang penuh iman dan kuasa Tuhan. Ketika kulihat kenangan-kenangan lama bersamanya membuat aku ingin menangis sedu tanpa henti. Melakukan sesuatu yang kupikir dapat berguna agar merasa hidupku lebih baik, namun tidak selamanya perasaanku dapat ditahan. Ayah..ayah mengapa kau tinggalkan aku ? Tuhan mengapa Kau mengambil ayahku, mengapa aku dibiarkan sendiri... Aku merasa berjalan sendiri, berusaha mengerti sendiri.