Ketika diberikan pertanyaan seperti itu, hal itu menggelitik pikiran saya dan lama saya merenungkan serta mempertanyakan diri saya bahwa apakah saya bahagia.
Ukuran kebahagiaan menurut dunia bervariasi. Saya bahagia jika saya kaya raya, saya bahagia jika target kerja saya berhasil, saya bahagia jika saya berhasil anu.. itu.. dan sebagainya. Tolak ukur kesuksesan dan kebahagiaan seseorang di dunia adalah berhasilnya dia meraih apa yang dia inginkan. Namun itu tidak menjamin bahwa itu selamanya tetap ada dalam hidup kita. Itu adalah kebahagiaan semu, sia-sia jika kita mengejar itu semua. Bukankah hidup kita seperti uap (Yakobus 4:14) dengan arti bahwa kita tidak pernah tahu bagaimana hidup kita di hari esok atau kemudian hari. Jika kebahagiaan kita diukur dengan keberhasilan dan harta dunia, maka itu akan sia-sia (Matius 6:19-20)
Sebenarnya Firman Tuhan sudah mencatat begitu banyak kebahagiaan sejati yang sesungguhnya antara lain :
Ulangan 33:29, ". . . Berbahagialah engkau, hai Israel("nama anda"); siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka." >> Saya berbahagia karna Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Raja dalam hidup saya.
Mazmur 1: 1-2, " . . . Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. " >> Saya berbahagia jika saya berjalan dalam kehendak-Nya, menyukai dan merenungkan FirmanNya.
Mazmur 32: 1, " . . . Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi ! " >> Saya berbahagia karena saya telah diampuni pelanggarannya.
Mazmur 33: 12, " . . . Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah TUHAN, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri ! " >> Saya berbahagia karena bangsa ini adalah milik Tuhan.
Mazmur 40: 5 "Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan! >> Saya berbahagia karena saya percaya kepada Tuhan.
Mazmur 65 : 5 "Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus." >> Saya berbahagia karena Tuhan sudah memilih saya dan saya bisa mendekat kepada Tuhan dengan keintiman.
Mazmur 84: 5-6 "Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah! " >> Saya berbahagia karena saya memilih diam di Rumah Tuhan dan terus memuji Tuhan.
Mazmur 94:12 "Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu" >> Saya berbahagia karena Tuhan mendidik, menegur dan menasihatiku supaya saya makin berkenan di hadapanNya.
.. dan masih begitu banyak lagi anda temukan di Alkitab, bahkan Yesus pun menjelaskan tentang orang-orang yang sepatutnya bahagia di Matius 5 ( Khotbah di bukit )
Apakah saya bahagia? Saya menjawab, "Saya bahagia karena saya telah menemukan Yesus dalam hidup saya ( atau sayalah yang ditemukan oleh Yesus ), dan kebahagiaan saya belum penuh sampai saya benar-benar dapat menyenangkan hati-Nya".
Apakah anda bahagia? Apa jawaban anda?
0 comments:
Posting Komentar