Senin, 15 Februari 2010

Hati- hati ! Sasaran Iblis adalah dasar fondasimu

Mazmur 11:3 “Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?”

Ayat firman ini sungguh me-rhema kembali saat saya membaca sebuah kalimat  “… fondasi yang kokoh…” pada buku “Fifty days for a soaring vision” karangan Rick Joyner; dan inilah hasil perenungan saya.

Paulus mengatakan bahwa dasar yang harus diletakkan adalah Yesus Kristus dan tidak ada yang lain. ( I Kor 3:11)

Jika anda ingin membangun hotel berlantai 20 bahkan lebih, apakah dasar fondasinya sedalam fondasi rumah berlantai 2 ? Jika anda merindukan pelayanan besar yang tidak mudah tumbang, sedalam apa anda menanam dan membangun fondasi? Apa yang dimaksud dengan fondasi yang dikatakan Paulus tersebut?




Fondasi yang dimaksud adalah seperti yang dikatakan oleh Petrus, “Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan Tuhan Yesus Kristus”- 2 Petrus 3:18, yaitu Hubungan yang dekat dan intim dengan Tuhan seimbang dengan kedalaman kita mengenal Tuhan melalui FirmanNya. Yesus itu penuh  “Kasih Karunia dan Kebenaran”- Yoh 1: 14. Hukum keseimbangan Kasih dan Kebenaran berlaku.

Bapa telah menyatakan diriNya sebagai Allah yang dekat dengan kita sejak PutraNya, Yesus mati bagi dosa-dosa kita. Itulah kasih karunia. Namun jika tanpa disertai pendalaman FirmanNya, maka kita akan mudah disesatkan di akhir zaman ini. Sebaliknya jika anda sibuk meneliti Kitab Suci tanpa dilandasi dengan kasih, maka anda tidak bedanya dengan Ahli Taurat dan Farisi yang tidak disukai Tuhan.

Saudara dan saya milikilah sikap kerelaan hati (“kelembutan hati”) untuk menerima Firman yang keras maupun lembut, namun kita pun ditugaskan Tuhan untuk menguji apa yang kita dengar.( Yak 1:21; I Tes 5:19-21). Kerelaan hati untuk dididik adalah ciri kedewasaan rohani yang dimiliki oleh anak-anak kecil- Matius 18:3

Kita harus menggali lebih dalam sebelum membangun, jika kita menginginkan hidup yang lebih berarti. Semakin besar usaha kita membangun fondasi kehidupan rohani kita, semakin besar pula yang dapat kita bangun di atasnya.

Melekat pada Pokok Anggur("Tuhan Yesus") dengan benar akan membuat kita berbuah lebat. Memiliki hubungan yang melekat dan menerima intisari(“Firman Tuhan”) dari Tuhan Yesus akan membuat kita semakin kokoh tak terkalahkan di akhir zaman yang jahat ini. Saat fondasi makin kuat, ini memungkinkan Tuhan untuk memberi kita lebih banyak kuasa dan otoritas rohani. Amin..

Efesus 4: 15 “ dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. “

 “Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?”

Akhir zaman ini, si jahat akan merusak buah, daun dan batang terlebih dahulu sebelum merusak akar(dasar). Si jahat akan membuat anda pahit dengan hasil pelayanan anda, pekerjaan, keluarga bahkan teman-teman anda. Jika anda tidak benar-benar melekat pada Sang Pokok, tentu hidup kekristenan anda akan hancur tak berbekas bahkan murtad.

Mari kita memiliki fondasi yang kuat dan izinkan Sang Pengusaha (“Bapa”) membersihkan dan memangkas daun dan ranting kita sesuai kehendakNya, agar belalang(“si Jahat”) tidak bisa menyentuh kita. Amin

“Sayangnya penelitian telah membuktikan bahwa gembala rata-rata hanya menghabiskan waktu kurang dari lima menit sehari dalam doa” – Rick Joyner

0 comments:

Posting Komentar