Senin, 15 Februari 2010

Kekuatanku hanyalah berasal dari Doa

Zakharia 4: 6, “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, Firman TUHAN semesta alam”. Ayat inilah yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya, saat saya merenungkan Hikmat yang berkata “Kekuatanmu hanyalah berasal dari doa”.

Apakah doa itu? Secara sederhana, doa adalah sebuah komunikasi dua arah antara Tuhan dan kita. Doa bukanlah mengajukan proposal permintaan maupun sekedar mengucapkan keluh kesah kita di hadapan Tuhan. Tujuan sebuah doa bukanlah menyuruh Tuhan,  meminta Dia bertindak atau mengubah ketetapanNya semata-mata karena keinginan kita sendiri, namun lebih tepatnya adalah dengan doalah, Tuhan mengubah hati kita, mengubah mainset pikiran kita menjadi pikiran Kristus, ketakutan atau kebimbangan kita menjadi keyakinan dan kepercayaan penuh kepada Tuhan.

Doa = sekedar meminta Dia bekerja ?

Wow. sedalam apa kita mengenal Dia ? Anda dan saya tidak meminta atau menyuruh Dia bekerja. Dia pasti bekerja, karna sifat Allah adalah Allah yang progresif dan dinamis, Dia tidak pernah tertidur. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah adakah manusia yang mau sepakat dengan cara Tuhan bekerja? Adakah manusia yang mau rela dan percaya penuh “TRUST not just believe” dengan segala ketetapanNya? Adakah kerinduan kita sama dengan kerinduanNya? Jika kerinduan kita hanya semata-mata memuaskan emosi dan kepentingan diri semata, tentu itu tidak benar. Tuhan bisa menjawab doa kita yang memiliki motivasi yang salah, namun apakah itu yang terbaik, berkenan dan sempurna menurut rancanganNya, selain itu anda telah membiarkan diri anda berada di luar pengayoman "Covenant" Allah.

Ada alur penting yang pernah diajarkan kepada saya saat saya pernah mengikuti sebuah sekolah doa di tahun 2001/2002, yaitu:

Tuhan berbicara =>Anda mendengarkan =>Anda berbicara => Tuhan mendengarkan => (Anda DIAM karna) Tuhan berbicara => Anda mendengarkan.

Dari alur di atas, yang memotivasi pertama kali anda berdoa adalah Tuhan. Anda tidak bisa berdoa dengan keinginan daging, namun anda mau berdoa karna ada dorongan dari hati anda yang digerakkan Tuhan untuk berdoa. Saat Tuhan menggerakkan hati anda, maka tugas anda adalah mendengarkan dan menerima ajakan Tuhan untuk berdoa. Anda berbicara kepada Tuhan dan  Ia mendengarkan. Namun tidak berhenti sampai di situ. Kadang kita sebagai Gereja Tuhan berdoa hanya sampai alur di sini saja. Ini salah, karna Tuhan belum berbicara kepada anda, Tuhan belum menyatakan isi hatiNya kepada anda. Anda tidak akan dapat apa-apa jika anda mendominasi komunikasi dengan Tuhan. Anda hanya sekedar curhat, tapi tidak ada hasil dari doa tersebut. Tuhan mengajak anda berdoa, karna Tuhan mau berbicara kepada anda, Dia mau menghibur saudara dan saya, Dia mau menyatakan ketetapanNya sehingga anda bisa percaya penuh kepada Dia, Dia mau bagikan hikmat dan pewahyuanNya kepada kita.

Apakah kita berdoa hanya saat digerakkan Tuhan untuk berdoa?

ya, namun permasalahannya adalah anda tidak merasa yakin kapan Tuhan berbicara kepada anda dan anda tidak merasa yakin apakah itu suara Tuhan, karena anda tidak mengenal sifat dari suara Tuhan. Doa dikatakan sebagai nafas kehidupan orang percaya. Doa adalah hubungan dari hati ke hati. Doa adalah gaya hidup 24 jam mengikutsertakan Tuhan dalam hidup anda,  dan Tuhan bisa berbicara kepada anda dan saya dalam berbagai hal, oleh siapa pun, kapan pun dan di mana pun.

Saat saya menulis kembali dan mengingat kembali apa yang telah diajarkan kepada saya tersebut, jujur kita harus bangga memiliki Allah yang hidup dan Allah yang suka berkomunikasi dengan kita seperti Adam dahulu berjalan bersama dengan Tuhan. Namun sekarang bukankah jauh lebih indah, karna Tuhan malah tinggal dalam hati kita, Tuhan yang suka berbicara dan menyapa di kedalaman roh dan hati kita.

I Korintus  3:16, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

Saya tidak mau mengandalkan kepintaran dan hikmat manusia. Itu hal celaka dan sia-sia.

Amsal  21:30. Tidak ada hikmat (manusia) dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.

Yang diperlukan buat saya adalah meluangkan waktu sendiri dan mulai berdoa. Kekuatan, penghiburan dan sukacitaku adalah saat Dia mulai menyatakan isi hatiNya dan FirmanNya yang tidak dapat dibatalkan (Yohanes 10:35). Amin. Saat kita menemui jalan buntu, saat kita merasakan kebaikan dan berkat Tuhan, saat kita menemui kegagalan dan kesakitan, saran saya adalah Tetaplah berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kita semua ( I Tesalonika 5 :17-18 )

"Apakah anda tahu bahwa orang yang belum dewasa rohani mungkin bisa memiliki pengertian akan Kitab Suci yang lebih besar daripada orang bijak dan orang pandai, namun sebagian besar penyimpangan Kitab Suci berasal dari orang-orang yang merasa memiliki wawasan lebih terhadap Kitab Suci karna hikmat dan kepandaian mereka. Sebagian besar orang Kristen mengetahui apa yang mereka percayai, tapi hanya sedikit yang tahu mengapa mereka mempercayainya" (- Rick Joyner)

0 comments:

Posting Komentar