Minggu, 21 Februari 2010

Keteguhan hati utk tetap hidup dalam ketaatan

Ketidakkudusan, seperti keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup kadang bisa menggoda kita melalui apa yang kita lihat, dengar bahkan dalam pikiran kita. Pikiran memang adalah medan pertempuran terbesar kita, namun hendaklah kita memang berhikmat untuk menyaring apa yang kita lihat dan dengar, sebelum nantinya itu terpikirkan dalam pikiran kita.

Secara natural, sifat manusia lama tidak melakukan kebenaran Firman Tuhan, karna baginya, itu kesengsaraan dan  tidak mungkin untuk dilakukan (Roma 8:5). Namun bagi yang percaya bahwa mereka sudah menjadi manusia baru yang ditebus olehNya, (walaupun sifat manusia lama masih ada) mereka akan tetap berpegang teguh dalam FirmanNya, sehingga akhirnya mereka akan memperoleh pengetahuan yang benar dan manusia baru mereka akan terus disempurnakan "diperlengkapi" serupa dengan gambar Pencipta-nya (Kol 3:10).


Hidup dalam keputusan dan keteguhan saya untuk tetap taat dalam jalan Tuhan memang tidak mudah ( walaupun sebenarnya juga tidak berat, karna Roh-Nya pasti memampukan saya ). Berusaha berpegang pada keputusan yang telah dikatakan di hadapan Tuhan dan berkomitmen, senantiasa membuat rasa kegelisahan sekaligus penyesalan di saat saya merasa gagal untuk menepatinya. Merendahkan diri, tanya Tuhan apa yang menjadi celah, minta ampun dan bertobat agaknya harus menjadi kebiasaan dalam hidup saya. Mengakui di hadapan Tuhan atas keburukan sifat manusia lama dan tetap berkomitmen tidak untuk menuruti keinginan manusia lama, akhirnya membuat saya tidak bisa membanggakan diri saya di hadapan Tuhan. Saya sadar kegelisahan itu muncul karna sebenarnya Tuhan memberikan "alarm rohani" dalam hati saya.

Seperti kemarin malam saat saya menyembah bersama teman-teman, rasanya hati saya janggal lalu saya berdoa dan berkata kepada Tuhan, "kenapa sih Tuhan, aku koq merasa janggal saat menyembah Engkau, rasanya hati ini ngga bisa lepas, ada yang gandoli". Aku merendahkan diri, minta ampun kalau ada yang salah dan tiba-tiba Tuhan singkapkan celah terbuka yang iblis masuki, yaitu siang itu saat saya pulang dari sebuah toko buku, saya melihat salah satu pelayan tokonya yaitu seorang perempuan dengan mengenakan celana jeans yang saya bilang cukup ketat. Tiba-tiba pikiran saya terbesit kata-kata "wah, seksi sekali cewek itu, pantatnya besar juga! " Ya sudah, kemudian saya pergi dengan kendaraan sepeda motor dan melupakannya. Saya sudah melupakan, tapi Tuhan mengetahui pikiran tidak kudus saya saat itu; dan saya tidak akan bisa lepas dari pikiran itu jika saya tidak datang kepada Tuhan, benar-benar menyadari celah itu, bertobat dan minta dilepaskan.

Lalu malam itu setelah bertobat, saya berkata kepada Tuhan, "wah, koq bisa ya, padahal saya ini kan sudah berkomitmen untuk hidup kudus. Koq bisa terbesit pikiran seperti itu ya?" "Waduh..koq godaan untuk tidak hidup kudus menjadi semakin terasa". Tiba-tiba muncul Hikmat yang berkata " Orang yang mau berkomitmen hidup sungguh-sungguh buat Tuhan, pasti mengalami hambatan! " Sampai pulang ke rumah, kata-kata itu terus ada dalam pikiran saya. Saya cari ayatnya di Alkitab dan saya menemukan di II Tim 3:12. Saya kutip berikut ini sampai ayat 13.

"Indeed all who delight in piety and are determined to live a devoted and godly life in Christ Jesus will meet with persecution [will be made to suffer because of their religious stand]. But wicked men and imposters will go on from bad to worse, deceiving and leading astray others and being deceived and led astray themselves" (-Amplified Bible)

"Memang semua orang yang senang hidup saleh dan bertekad untuk hidup setia dan beribadah dalam Kristus Yesus akan mengalami hambatan [akan dibuat menderita karena pendirian iman mereka]. Tetapi orang-orang jahat dan penipu akan terus menjadi lebih buruk, menipu dan menyesatkan orang lain dan menjadi ditipu dan disesatkan sendiri" (-Terjemahan bebas )


Setelah membaca ayat tersebut, saya makin yakin ada pihak musuh yang tidak menyukai komitmen ketaatan saya untuk hidup sungguh-sungguh. Sifat manusia lama dalam daging tidak suka. Iblis tidak suka. Memang saya pernah diajar Tuhan saat saya merenung, bahwa setiap pagi saya harus mengatur persembahan kepada Tuhan, meminta penjagaan dan teguran dari Tuhan dari setiap tipu muslihat iblis, walaupun saat merasa hidup saya beres sekalipun. Firman Allah mengatakan Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati ( Amsal 16:2; 21:2). Hanya Tuhan yang Benar dan Kudus yang tahu isi hati saya sebenarnya.


II Timotius 3:12-13 adalah bagian dari isi Surat Paulus yang kedua kalinya ditujukan kepada anak rohaninya, Timotius. Surat ini adalah surat terakhir kepada Timotius, yang akhirnya tak lama kemudian dikabarkan Paulus dihukum mati syahid. Pengalaman Paulus dan rekan-rekannya yang mengalami penganiayaan karena memberitakan Injil, menjadi sebuah alasan bagi Paulus untuk menulis ayat-ayat ini, bahwa Timotius, anda dan saya pasti akan mengalami hal yang serupa jika ingin tetap berada di Jalan-Nya. Apa yang dialami Paulus dan rekan-rekannya yang tetap berkomitmen setia pada Kristus dapat menjadi teladan buat Timotius dan kita semua.

Mungkin yang saya alami lebih sederhana jika dibandingkan dengan apa yang dialami Paulus, tapi saya menekankan pada sikap komitmen untuk setia kepada Tuhan. Keteguhan hati kita utk tetap berkomitmen hidup taat di JalanNya.


Bagaimana dengan keteguhan hati dan komitmen anda mengikut Kristus?

Wahyu 22:11 "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

1 komentar:

  1. syaloom... mohon izin copas untuk share di blog saya. terimakasih, Tuhan memberkati

    BalasHapus