Kamis, 30 September 2010

Belajar dari Kaleb yang rohnya beda

Bilangan 14: 24 Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya ("he has a different spirit " - Amplified bible) dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.

Kaleb (yang arti namanya adalah gagah berani, bergerak dengan kecepatan dan kekuatan yang besar), berasal dari suku Yehuda, dia adalah anak dari Yefune. Nama Kaleb pertama kali disebutkan ketika ia dipilih sebagai salah satu dari 12 pengintai yang ditugaskan untuk memantau dan melaporkan keadaan tanah Kanaan, geografis, kekayaan alam bahkan keadaan musuh yang menempati daerah tersebut ( Bilangan 13:17-20).

Hanya laporan Kaleb dan Yosualah yang gigih menyatakan ketetapan Firman Tuhan, walaupun secara mata jasmani ( secara fakta) musuh memang lebih kuat, terlatih dan berpostur tubuh raksasa daripada mereka sendiri. Karena iman mereka, Tuhan memberkati dan menyatakan bahwa hanya kedua orang tersebut saja yang berhak memperoleh bagian dari tanah perjanjianNya dan para pengintai lainnya dibinasakan karena ketidakpercayaan mereka.

Sampai 45 tahun kemudian, Kaleb tidak melupakan janji Tuhan tersebut. Perhatikan pernyataan Kaleb kepada Yosua, ketika Yosua mengadakan pengudian pembagian tanah Kanaan di Yosua 14. Setiap suku Israel, kecuali Lewi, harus memerangi setiap musuh yang menduduki tanah wilayah mereka masing-masing menurut pembagian wilayah yang sudah ditetapkan.

Yosua 14:6-13, berkatalah Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, kepada Yosua: "Engkau tahu firman yang diucapkan TUHAN kepada Musa, abdi Allah itu, tentang aku dan tentang engkau di Kadesh-Barnea. Aku berumur empat puluh tahun, ketika aku disuruh Musa, hamba TUHAN itu, dari Kadesh-Barnea untuk mengintai negeri ini; dan aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya ("And I brought him a report as it was in my heart" - Amplified bible). Sedang saudara-saudaraku, yang bersama-sama pergi ke sana dengan aku, membuat tawar hati bangsa itu, aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati. Pada waktu itu Musa bersumpah, katanya: Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu sampai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati. . . . Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk. Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu..Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya. "

Ada beberapa hal penting yang dapat kita pelajari dari hidup Kaleb:

Apa yang dikatakan berasal dari hatinya
" aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya (And I brought him a report as it was in my heart - Amplified bible) "
Tuhan tidak menyukai kemunafikan anak-anakNya. Banyak dari kita memiliki hati yang bercabang, bahkan apa yang dikatakan di mulut tidak sesuai dengan hatinya. Mengapa masalah yang kita hadapi tidak kunjung selesai? Mengapa kita sedemikian kuatir dan takut menghadapi masalah itu? Salah satu alasannya bisa saja karena kita tidak sungguh-sungguh mempercayaiNya dari hati kita. Mungkin kita sudah tahu kebenaran Firman Tuhan, namun belum berarti bahwa kita mempercayai kebenaran tersebut. Mungkin kita sudah sering melihat mujizat Tuhan atau mendengarkan kesaksian bagaimana pertolongan Tuhan atas rekan-rekan rohani kita, namun kadang kita tidak sungguh mengamini pertolongan Tuhan atas mereka dan percaya bahwa Tuhan pun akan menolong kita dengan cara yang ajaib.

Tidak setengah hati, melainkan sepenuh hati
"aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati"

Mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati berarti benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk menjadi serupa dengan Kristus dan meninggalkan bekas jejak kaki kehidupan kita yang pernah kita lalui, yang tidak pernah berlalu dari kebenaranNya. Mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati berarti kita menjadi terang dan garam dunia, menjadi surat terbuka bagi semua orang. Mazmur  119:101. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu. 


Mengerjakan segala sesuatu yang diserahkan atau menjadi tanggung jawab kita dengan sepenuh hati adalah tantangan untuk menjadi kesaksian hidup bagi orang lain.  Membagi fokus dan waktu antara jam pelayanan dan jam kerja secara seimbang tanpa tergoda menjadi setengah hati untuk sisi lainnya adalah tantangan besar buat anda dan saya pribadi. Menjadi berkat di dunia kerja seperti halnya menjadi berkat di antara rekan-rekan rohani, adalah pembelajaran terbesar buat hidup anda dan saya pribadi. Kita pun perlu sepenuh hati untuk menjadi berkat di tengah keluarga kandung kita, seperti kita juga menjadi berkat di tengah keluarga rohani kita.

Hidup dalam Ketetapan dan ketepatan bergerak dalam Firman Tuhan
" Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk. " 
Hidup dalam apa yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup kita dan hidup dalam ketepatan waktu yang Tuhan perintahkan buat kita, adalah ciri orang yang memiliki roh yang unggul "spirit of excellence".  Tidak heran Mazmur 119 sebagai acuan pengajaran bagi banyak hamba Tuhan tentang bagaimana kita menjadi gereja yang unggul "Excellent church", karena pasal ini mula-mula ditulis dengan ayat :
" Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,  yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya. "

Hanya orang yang mencari Tuhan dengan segenap hati akan mengetahui kapan ketepatan waktu pertolongan Tuhan yang terbaik buat hidup mereka. Amin. Hanya orang yang memegang ketetapan Firman Tuhan yang tidak akan menjadi batu sandungan bagi orang lain dan bertindak seirama dan seharmoni dengan cara Dia bertindak.  Amin.

0 comments:

Posting Komentar